4 Oktober 1998

342. Bintang yang Meledak di Langit

Firman Allah dalam Al Quran:

WALSMAa WALTHARQ. W MA ADRK MA ALTHARQ. ALNJM ALTSAQB (S. AL THARQ, 1-3) dibaca: wassama-i waththa-riq. Wama- adra-ka maththa-riq. Annajmuts tsa-qib, artinya: Perhatikanlah langit, perhatikanlah yang datang di malam hari. Tahukah engkau yang datang di malam hari itu? Itulah bintang yang cemerlang (86:1-3).

Sudah bernomor-nomor berturut-turut kita bicara tentang ayat Kawniyah terkhusus pergolakan manusia dibumi ini, terkhusus di bumi Indonesia. Yang terakhir tentang reformasi dan maraknya unjuk rasa mengeluarkan aspirasi. Rasa-rasanya ada yang terlupakan dalam berunjuk-rasa. Rasa-rasanya mengeluarkan aspirasi dalam berunjuk-rasa Allah telah terlupakan. Semoga saja setelah Allah terlupakan sejenak dalam berunjuk-rasa, setelah kesejukan telah kembali bersemayam dalam qalbu masing-masing, lalu beristighfar, minta ampun kepada Allah karena telah melupakanNya sejenak, sehingga terjauh dari sikap Marxist yang atheis.

Itulah sebabnya dalam Seri 342 ini kita palingkan muka menengadah ke atas langit, melihat bintang-bintang pada bola langit di malam hari. Pada pengujung bulan September 1998 ybl, para astronom telah menyaksikan kejadian langka pada bola langit, yaitu bintang yang cemerlang karena meledak, ALNJM ALTSAQB, dibaca: annajmuts tsa-kib. Bintang yang meledak itu terdapat dalam galaxy Milky Way, jauhnya sekitar 20.000 (baca dua puluh ribu) tahun cahaya. (Laju cahaya 300.000 kilometer dalam satu detik, sehingga satu tahun cahaya berjarak 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 kilometer). Jadi sesungguhnya yang disaksikan oleh para astronom itu pada pengujung bulan September 1998 tersebut adalah sebuah kejadian yang telah terjadi 20.000 tahun yang lalu. Karena universum luas sekali, maka dalam ilmu falak ukuran jarak dinyatakan dalam tahun cahaya seperti yang baru ditulis dalam kalimat di atas itu.

Milky Way adalah gugus bintang tetap yang kualitasnya seperti matahari yang jumlahnya jutaan buah. Milky Way sesungguhnya adalah konglomerasi dari:

  1. bintang-bintang tetap yang tunggal,
  2. bintang-bintang tetap yang kembar,
  3. lubang hitam (black holes), diduga pada inti lubang itu bersemayam bintang yang sangat mampat massanya, sehingga gravitasinya berkekuatan sangat dahsyat, lalu melahap semua yang lalu dekatnya, termasuk cahaya bintang yang melintas ditariknya masuk, lalu terjadilah lubang yang gelap,
  4. bintang-bintang kerdil yaitu bintang-bintang yang telah redup,
  5. bintang-bintang yang terlalu lambat jalannya sehingga banyak menyedot zat interstellair (dukhan) lalu menjadi bintang raksasa yang menyedot planet-planetnya, kalau mempunyai planet,
  6. bintang-bintang yang tidak stabil sehingga sewaktu-waktu dapat meledak,
  7. dukhan,
  8. dll yang manusia belum dapat dan belum sempat mengenalnya.
Untunglah matahari kita tidak termasuk bintang yang tidak stabil. Tetapi siapa tahu, hanya Allah Yang Maha Tahu, matahari dapat berubah menjadi tidak stabil atas kehendakNya, maka matahari akan meledak, tidak sempat menjadi bintang yang redup. Kalau matahari meledak terjadilah kiamat kecil, sedang kiamat besar jika semua isi alam ini hancur meledak berantakan. Lalu Allah menciptakan alam yang baru, alam akhirat, yaitu sesudah alam barzakh. (Kiamat berasal dari qiyam artinya berbangkit yang didahului oleh binasanya alam semesta, lalu dalam bahasa Indonesia berubah arti, yaitu kiamat berarti akhir dunia).

Kembali kepada Milky Way. Dilihat dari bagian yang pipih Milky Way ibarat lensa cembung, tebalnya sekitar 15.000 tahun cahaya. Dilihat dari bagian yang yang cembung Milky Way berupa lengan spiral, diameternya sekitar 90.000 tahun cahaya. Matahari adalah anggota konglomerasi bintang-bintang tetap. Matahari beserta satelit-satelitnya yang disebut planet (dari bahasa Yunani artinya musafir) terletak pada lengan spiral yang jaraknya sekitar 20.000 tahun cahaya dari ujung lengan spiral.

Semua konglomerasi bintang-bintang itu beredar mengelilingi pusat Milky Way yang geraknya dikontrol oleh dukhan. Walaupun sangat tipis dukhan itu massanya jauh lebih besar dari jumlah massa bintang-bintang yang berkonglomerasi itu, oleh karena dukhan itu mengisi ruang antar bintang, itulah sebabnya dapat mengontrol gerak bintang-bintang yang berkonglomerasi itu, sehingga terjadi keseimbangan yang dinamis (dynamische evenwicht).

Galaxy Milky Way yang berukuran seperti di atas itu bukanlah satu-satunya galaxy. Ia menjadi salah satu anggota galaxy dari kumpulan (cluster) yang disebut Local Group Cluster yang beranggotakan 13 buah galaxies. Salah sebuah galaxy anggota Local Group Cluster bernama galaxy Andromeda, tetangga terdekat dari galaxy Milky Way yang jaraknya sekitar 800.000 tahun cahaya. Bentuk dan ukuran kedua tetangga itu hampir sama.

Local Group bukanlah satu-satunya cluster. Itu hanya sebuah cluster yang kecil saja. Ada cluster yang merupakan kumpulan dari ribuan galaxis. Cluster itu jutaan pula jumlahnya. Maka alangkah luasnya alam semesta ini. Alangkah kecilnya manusia, hentikanlah kesombongan intelektual, janganlah menyangka semua yang telah dicapai adalah karena hasil usaha manusia semata-mata, semua usahamu wahai manusia tidak ada secuilpun harganya tanpa Rahmat Allah. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar! WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 4 Oktober 1998