6 Agustus 2000

435. Terjemahan yang Berbeda, Tetapi Semuanya Benar

Besok insya-Allah SU(T)MPR mulai berlangsung. Walaupun ada sementara yang mengkritik bahwa pertemuan keempat tokoh itu adalah pertemuan yang bersifat pribadi "raja-raja Jawa" (Akbar Tanjung diinterpolasi, o bukan e, menjadi raja-Jawa), tidak aspiratif bagi rakyat tanah seberang, tidak mempunyai nilai legalistik formal, namun secara jujur patut diterima akal sehat bahwa pertemuan keempat tokoh yang membuahkan kesepakatan itu, membawa angin sejuk dan segar, utamanya bagi SU(T)MPR. Walaupun masih dibutuhkan pembuktian secara formal tentang pernyataan melalui E-mail dari garis keras Mujahidin Moro yang menamakan diri dengan identitas "Khandaq" (parit) yang bertanggung-jawab atas pemboman di depan gedung Kedutaan Besar Pilipina itu, kita sudah berani untuk mengatakan, bahwa hampir tertepislah sudah sebagian analisis pengamat politik yang menguntai benang merah antara pemboman tersebut dengan SU(T)MPR. Kita ucapkan selamat bermusyawarah dengan hati sejuk dan damai kepada yang terhormat para anggota MPR, walaupun pertukar-pikiran berlangsung dengan sengit. Sekian saja dahulu mengenai SU(T)MPR, dan kita akan membahas substansi yang tetap aktual seperti dinyatakan oleh judul di atas itu.

***

Firman Allah SWT:
-- YKWR ALYL 'ALY ALNHAR WYKWR ALNHAR 'ALY ALYL (ALZMR, 5), dibaca: yukawwirul layla 'alan naha-ri wayukawwirun naha-ra 'alal layli (azzumar, 35:5), artinya ke dalam 3 bahasa:

  • He maketh night to succeed day, and He maketh day to succeed night (Mohammed M.Pikthall-USA).
  • He makes the night cover the day, and makes the day overtake the night (M.H.Shakir-Iran).
  • Hij laat den nacht de dag overdekken en laat den dag de nacht overdekken (M.Muhammad Ali-Pakistan, ke dalam Bahasa Belanda oleh Soedewo).
  • Dia memutarkan malam kepada siang dan memutarkan siang kepada malam (Mahmud Junus-Indonesia).
Dalam keempat terjemahan itu YKWR (yukawwiru) diterjemahkan berbeda-beda, yaitu succeed (=come next, follow, mengikuti), cover, overdekken (=cover, menutup) overtake (=menyusul), dan memutar. Itulah sebabnya setiap terjemahan Al Quran perlu diindahkan untuk menyertakan teksnya yang asli. Ini pula jawaban pertanyaan yang sering saya terima baik secara langsung, maupun melalui telpon, yaitu pertanyaan yang mengatakan mengapa dalam kolom ini jika menterjemahkan ayat-ayat Al Quran senantiasa disertakan teksnya. Bahkan ada yang bukan pertanyaan, malahan anjuran dengan sangat supaya teks asli itu dituliskan bukan dalam huruf-kapital Latin, melainkan dalam huruf asli ejaan 'Utsman (Rasm 'Utsman). Anjuran menuliskan teks Al Quran dengan huruf asli ejaan 'Utsman tidak dapat terpenuhi disebabkan oleh dua hal: Pertama, alasan prinsipiel, yaitu kalau menuliskan teks asli dalam huruf asli di atas harian ataupun tabloid pekanan, tengah bulanan, bulanan (yang bukan buku ataupun majallah), adalah sangat riskan, karena mudah sekali tercecer di mana-mana, lalu diinjak-injak orang. Kedua, alasan teknis, yaitu program huruf Arab tidak belum tersedia di Fajar.

Kembali kepada terjemahan di atas: mengikuti, menutup, menyusul, memutar. Tanpa menyertakan teksnya yang asli, orang orang dalam kalangan negeri-negeri yang berbahasa Inggris akan berdebat dengan sesamanya, karena to cover berbeda artinya dengan to succeed, antara orang Belanda dengan orang Indonesia, sebab overdekken berbeda artinya dengan memutar. Akan tetapi dengan mengikut sertakan teksnya yang asli YKWR, yang berasal dari akar kata KWR, kef, wau, ra, kawwara artinya memutar kain serban di kepala, maka semua terjemahan itu tidak ada yang salah, karena perbedaan itu terletak dalam hal visi yang berbeda, ada yang melihatnya dari segi proses, ada yang melihatnya dari segi luaran (ouput). Yang berorientasi proses akan menterjemahkannya dengan mengikuti (succeed), menyusul (overtake) dan memutar. Bukankah kain serban itu melilit kepala, lilitan pertama diikuti oleh lilitan kedua, ketiga, susul-menyusul? Bukankah kain serban itu memutar keliling kepala? Namun yang berorientasi output akan menterjemahkannya dengan menutup (cover, overdekken). Bukankah outputnya ialah serban itu menutup kepala? Apabila dibawa kepada kenyataan sehari-hari antara malam dengan siang, siang dengan malam, maka terjemahan mengikuti (succeed), menyusul (overtake) adalah terjemahan yang sederhana, gampang difahami orang awwam, yaitu malam dengan siang, siang dengan malam saling mengikuti, susul-menyusul. Namun terjemahan menutup agak sukar difahami orang-orang yang tinggal dekat kattulistiwa, di mana perbedaan lama antara malam dengan siang tidak begitu kentara, karena malam dengan siang hampir sama lamanya. Lain halnya dengan penduduk pada belahan bumi sebelah utara ataupun selatan. Jika matahari sedang di belahan bumi utara, seperti sekarang ini, (pada pelajaran ilmu bumi-alam di Indonesia biasanya di sebut matahari di atas Asia), maka di negeri-negeri Eropah, siang lebih panjang dari malam. Pada waktu posisi matahari di atas Asia seperti sekarang ini, di negeri Belanda misalnya orang groeten (memberi salam), goeden (dibaca khuyen) avond, artinya malam baik, atau selamat malam, padahal matahari masih tinggi di ufuk barat. Artinya dalam rentang waktu selisih jarak-waktu kelebihan siang atas malam, berlakulah siang menutup malam, Hij laat den dag de nacht overdekken.

Seperti kita telah lihat, terjemahan menutup di atas itu dijelaskan dengan memakai ilmu-bantu berupa ilmu bumi-alam, maka terjemahan memutar perlu dibantu oleh ilmu-bantu berupa ilmu falak (astronomi). Setengah bola bumi yang tidak kena sinar matahari menjadi malam, sedangkan setengah bola bumi yang menghadap ke matahari menjadi siang. Malam berganti siang, siang berganti malam, adalah akibat perputaran bumi pada sumbunya. Itulah dia makna: Dia memutarkan malam kepada siang dan memutarkan siang kepada malam. Jadi terjemahan Mahmud Junus menunjukkan kemu'jizatan Al Quran, karena pada waktu Al Quran diturunkan dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, peradaban dan kebudayaan dunia belum mengenal bumi sebagai bola yang berputar pada sumbunya. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 6 Agustus 2000