Sewaktu DR S.Majidi masih hidup, kami bertiga, yaitu Prof.H.A.Rahman Rahim, Prof.H.Halide (keduanya mantan Atase Kebudayaan di Arab Saudi) dan saya sendiri, berguru secara tradisional, yaitu mendatangi rumah beliau, bertatap muka secara langsung, layaknya seperti orang mengaji menghadap gurunya. Allahu Yarham S.Majidi masih menyeleksi Hadits Shahih, sehingga bagi orang luar yang belum betul mengenal pola pikir almarhum, timbul kesan pada mereka bahwa almarhum menolak Hadits. Allahu Yarham S.Majidi menyeleksi Hadis Shahih dengan memperhadapkannya pada Al Quran.
Adapun contoh yang dimaksud adalah seperti Hadits yang matannya seperti berikut: Antum a'lamu biamri dunya-kum (H.R.Bukhari), artinya: Kamu lebih mengetahui urusan duniamu. Hadits tersebut dibahas almarhum pada kesempatan bertatap muka. Menurut almarhum Hadits itu dijadikan dalil oleh orang-orang yang pemahamnya memisahkan antara urusan dunia (baca kehidupan berpolitik, bermasyarakat dan bernegara) dengan urusan akhirat (baca kehidupan beragama).
Almarhum kemudian melanjutkan dengan mengemukakan ayat: ALYWM AKMLT LKM DYNKUM (S. ALNSAa, , 4) dibaca: Alyawma akmaltulakum di-nakum (s. annisa-'), artinya: Hari ini telah kusempurnakan bagi kamu din kamu (4:4).
Akmaltulakum di-nakum, paham? Islam itu din yang sempurna, tercakup di dalamnya semua aspek kehidupan di dunia untuk kebahagiaan di akhirat, paham? Seperti kehidupan berpolitik, bermasyarakat dan bernegara, paham? Apakah cocok antum a'lamu biamri dunya-kum dengan akmaltulakum di-nakum, paham?
Adapun latar belakang lahirnya sabda RasuluLlah itu tidak luput dari seleksi almarhum dengan memperhadapkannya pada Al Quran. RasuluLlah mendapati penduduk Madinah sedang mengawinkan kurma, lalu RasuluLlah memberikan tanggapan mengapa mesti kurma itu dikawinkan segala, mengapa tidak dibiarkan begitu saja. Penduduk Madinah yang petani kurma itu berhenti mengawinkan kurmanya. Kemudian ternyata produksi kurma menurun karenanya. Para petani kurma melaporkan panen kurma yang menurun itu kepada RasuluLlah. Maka keluarlah sabda RasuluLlah: Antum a'lamu biamri dunya-kum.
Latar belakang sabda RasuluLlah tersebut diperhadapkan Allahu Yarham S.Majidi terhadap ayat:
-- SBhN ALDZY KHLQ ALAZWAJ KLHA MMA TNBT ALARDH (S.YS, 36), dibaca: Subha-na l ladzi- khalaqal azwa-ja kullaha- mimma- tumbitul ardhu, (s. ya-sin). Artinya: Maha Suci Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu berjodoh-jodohanan yaitu dari apa yang ditumbuhkan di bumi (36:36).
Mimma- tumbitul ardh, paham? Al.azwa-j, paham? Tumbuh-tumbuhan itu berjodoh-jodohan, ada jantan ada betina, paham? S. Yasin diterima Nabi di Makkah, peristiwa mengawinkan kurma di Madinah, jadi Nabi melarang mengawinkan kurma setelah Nabi mendapatkan Ilmu dari Allah, tumbuh-tumbuhan itu ada jantan ada betina. Ini tidak masuk akal, paham? Nabi mustahil melupakan ayat, paham? Jadi tidak mungkin Nabi melarang mengawinkan kurma, paham? Almarhum sering sekali menutup kalimatnya dengan paham. Itu tidak berarti bahwa almarhum marah-marah, melainkan memang begitulah gayanya kalau sedang asyik menerangkan.
***
Arkian, kita sekarang berbincang tentang kurma(*), makanan halal dan thayyibah (bergizi tinggi). Pada umumnya orang sepakat bahwa kurma itu lezat rasanya. Pernahkah anda mencicipi kombinasi kurma Madinah dan Hollandsche kaas (keju Belanda)? Nikmat rasanya. Kandungan kalori kurma yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, maka cocok sekali kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa: kurma mampu menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.
Kurma yang mengandung kalium yang tinggi, membantu menurunkan tekanan darah serta dapat memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimana pun kondisi tekanan darah seseorang. Mengkonsumsi ekstra kalium menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah. Jadi jelas, kurma yang disunnatkan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial antistroke dan antiserangan jantung.
Selain kalium, kurma kering sangat tinggi kandungan salisilat, yaitu aspirin alami. Salisilat dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam. Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi, dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Salisilat pada kurma memberikan kinerja yang sama dengan minum aspirin. Buah kurma dapat disantap langsung, dalam keadaan kering atau segar.
Nilai gizi utama yang diandalkan yaitu kandungan karbohidrat yang berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari). Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa yang mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur. Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat. Serat yang dikandung kurma tersebut dalam jumlah memadai, berfungsi pula selain orang tahan lapar seperti disebutlan di atas, terutama pula melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami dapat mempermudah buang air besar.
Keunggulan kurma lainnya mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin (penting bagi sel-sel saraf dan membantu melepaskan energi dari karbohidrat), riboflavin dan niasin (menjaga fungsi normal saraf). Selain itu, kurma ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, magnesium, potasium dan kalsium., vitamin B, asam nikotinat. Dalam kurma juga terdapat semacam hormon (potuchsin) yang dapat menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga mencegah perdarahan rahim. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 24 November 2002
----------------------------------
(*)
Buah Kurma untuk Mengatasi Hipertensi/Darah Tinggi. Menurut ahli gizi IPB, Dr Hardinsyah MS, Direktur Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet IPB ini mengatakan bahwa kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi yang seimbang, meskipun dalam jumlah yang serba sedikit. Kebiasaan Nabi mengonsumsi kurma segar (RTB) dan kurma tidak segar (kering, TMR) saat berbuka, lanjut Hardinsyah, memberikan
manfaat yang optimal.
Kurma segar mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak tetapi rendah kandungan energi siap pakainya. Sementara kurma yang tidak segar tinggi akan kandungan energi siap pakai namun kandungan air dan beberapa vitamin lebih rendah, bahkan kandungan vitamin C-nya hilang. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukanlah sekadar tradisi, namun anjuran Nabi Muhammad SAW. ''Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika puasa, hendaklah berbuka dengan kurma.'' Sementara dilihat dari ilmu gizi, kurma memang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa. Tak cuma itu, kurma juga mengandung potasium yang tinggi. Potasium, ujar Hardinsyah, bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, untuk terapi darah tinggi, serta membersihkan karbon dioksida dalam darah. Potasium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul syaraf. ''Berbagai mineral yang diperoleh dari kurma juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kandungan elektrolit dalam cairan tubuh,'' imbuh peraih PhD dari University of Queensland, Australia, ini.
Sumber: Republika Online, Selasa 12 Nopember 2002
Saya hanya mencicip kurma berdasarkan pengalaman. Kurma segar (fresh) yaitu yang baru dipetik di pohon (RTB) masih mengandung air seperti buah pisang raja yang masak yang segar baru dikupas dari kulitnya, yang juga masih mengandung air. Kurma kering (TMR) seperti pisang raja yang masak yang sudah kering, yang dalam bahasa Makassar disebut dampoq, bedanya dari RTB ke TMR tidak perlu dijemur, tetapi dari pisang raja yang masih basah dijemur di matahari untuk mendapatkan dampoq pisang raja, warnanyapun berubah menjadi coklat, seperti warna TMR. TMR lebih manis dari RTB, seperti juga dampoq pisang raja lebih manis dari pisang raja yang masih segar. Rasanya TMR di Makkah sama manisnya dengan yang saya beli di toko atau di pasar di Indonesia ini. Menurut penjelasan dari ahli gizi, berbuka dengan sejemput kurma, itu sudah masuk di perut sekitar 600 Kcal, jadi sisanya yang 600 Kcal cukup sepiring nasi dan lauk pauknya. Fyi, tubuh cukup dengan konsumsi 1200 Kcal.
Alhasil manisnya kurma bukan karena diberi pemanis. Bukan seperti dalam syair Makassar
Iya gangga iya golla
Iya nirappo ganggai
Iya kaluku
Iya pole nisantangi
Gangga itu gula
Diberi berkuah gangga
Kelapalah dia
Diberi bersantan pula
24 November 2002
[+/-] |
551. Kurma |
17 November 2002
[+/-] |
550. Jama'ah Islamiyah Suatu Kebutuhan |
Firman Allah SWT:
-- W'ATSHMWA BHBL ALLH JMY'AA WLA TFRQWA (S. AL'AMRAN, 103), dibaca: wa'tashimu- bihabli Lla-hi jami-'aw wa la- tafarrqu- (s. ali'imra-n), artinya: dan berpegang tegulah kamu pada tali Allah (Syari'at Islam) dengan berjama'ah dan janganlah berfirqah-firqah (bercerai-berai) (3:103).
-- YAYHA ALDZYN AMNWA KHDZWA KHDZRKM FANFRWA TSBAT AW ANFRWA JMY'AA (S. ALNSAa, 71), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- khudzu- khidzrakum fanfiru- tsuba-tin awinfiru- jami-'an (s. annisa-') Hai orang-orang yang beriman waspadalah kamu dan dan keluarlah kamu dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah secara berjama'ah (4:71).
Dalam pengertian ini, seluruh umat Islam adalah Jama'ah Islamiyah (JI). Namun, nama JI itu kini telah terkontaminasi dengan pengertian yang amat negatif. Pasalnya, Mahathir di Malaysia mengisukan "sosok" JL ini adalah sebuah jaringan terrorist. Indonesiapun ikut menyanyi menopang "sosok ciptaan" Mahathir tersebut untuk dilantik oleh PBB dalam wujud Resolusi PBB No 1390 Tahun 2002 yang menetapkan JI sebagai organisasi teroris internasional, pada hari Jumat, 25 Oktober 2002. Karena itu, pencantuman JI ke dalam daftar organisasi teroris versi AS dan PBB, baik secara langsung maupun tidak, amat memojokkan umat Islam karena menimbulkan citra buruk (character assassination) bagi umat Islam yang memperjuangkan tegaknya Syari'at Islam di Indonesia ini melalui koridor konstitusi, seperti yang diperjuangkan oleh umat Islam Sulawesi Selatan dalam keputusan Kongres Ummat Islam Sulawesi Selatan ke-2 di Sudiang (yang dihadiri oleh Wapres), yaitu memperjuangkan "rumah politik" berupa otonomi khusus berlakunya Syari'at Islam, sebagaimana telah ditempuh secara konstitusional terbentuknya Nanggro Aceh Darussalam. Yang dalam kongres tersebut telah pula ditetapkan bahwa kalau Aceh adalah serambi Makkah, maka Sulawesi Selatan adalah Serambi Madinah.
***
Rupanya sosok JI made in Mahathir ini menjadi semacam kebutuhan baik di dalam maupun di luar negeri. Kita ambil saja masing-masing satu contoh di dalam dan di luar negeri.
Contoh di Indonesia:
Tulisan Djohan Effendi, Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Jamaah Islamiyah dan Abdullah Sungkar (Kompas, 7/11). Missi tulisan itu berusaha memunculkan profil Abdullah Sungkar sebagai yang telah menkonfirmasi adanya Jamaah Islamiyah (JI) melalui wawancaranya di majalah Nidaul Islam (Februari-Maret 1997). Hal itu lalu dikonfrontir dengan bantahan Abu Bakar Ba'asyir tentang keterlibatannya dalam apa yang disebut JI. Pada kesimpulan, para pembaca diharapkan mengajukan pertanyaan, Siapa yang benar? Samada almarhum Abdullah Sungkar atau Abu Bakar Ba'asyir? Dalam timbangan lain, Djohan Effendi mempertaruhkan samada kebenaran Mahathir Muhammad yang menuduh Ba'asyir sebagai pemimpin spiritual JI dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memasukkan JI ke daftar organisasi teroris atau bantahan Ba'asyir. Semua itu dikemas dalam tulisan yang amat halus tetapi bisa menyihir akal sehat. Djohan Effendi adalah salah seorang tokoh JIL. Jangan salah kiprah, Jl di sini bukan Jamaah Islamiyah melainkan Jaringan Islam dan L adalah Liberal). JIL ini adalah sebuah jaringan dengan paradigma teologi sekularisme, yang sangat sengit menentang gerakan di Indonesia yang ingin menegakkan Syari'at Islam secara konstitusional. Maka demikianlah JIL memanfaatkan JI made in Mahathir ini untuk mengcounter golongan yang mereka cap sebagai Isfun, Islam Fundamentalis (baca: golongan di Indonesia yang bercita-cita menegakaan Syari'at Islam secara konstitusional dengan metode kultural dan struktural).
Contoh di Australia:
Awal November, situs resmi militer Australia (ARMY: The Soldier' Newspaper) memuat sebuah laporan yang amat menarik. Di situ disebutkan bahwa saat Tragedi Bali 12 Oktober terjadi sejumlah tentara Australia ada di tempat kejadian perkara (TKP). Salah seorang di antaranya bahkan menyaksikan bagaimana detik-detik malapetaka itu terjadi. Kapten Rodney Cox, tulis reporter ARMY, Jonathan Garland, berdiri pada jarak kurang dari 50 meter dari pusat ledakan di Sari Club, Legian, Kuta. Dia sadar ledakan kedua berasal dari bom nonkonvensional.
Laporan yang disusun oleh Kapten Jonathan Garland, wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia, rupanya telah membuat keki pemerintah dan petinggi militer di Australia. Mereka khawatir kesaksian itu menjadi blunder bagi Australia di masa depan. Maka laporan dan "kesaksian" penting itu kemudian dihapus dari situs ARMY. Tetapi, penghapusan itu rupanya terlambat. Banyak orang telanjur membacanya. Beberapa pengamat, antara lain Joe Vialls, malah telah menyimpannya sebagai dokumen arsip. Kasus penghapusan laporan ini pun konon menjadi bahan perdebatan di Kabinet Howard. Agar tidak menimbulkan kecurigaan lebih jauh, diputuskan untuk merestorasi laporan. Maka laporan itu kembali dimunculkan dengan sedikit perubahan, yaitu dengan menghapus kalimat "ada selang waktu 10 detik antara ledakan di Paddy's Bar dengan ledakan mikronuklir".
Untuk mengalihkan perhatian publik, intelijen Australia (ASIO) bersama polisi federal kemudian melakukan aksi penggeledahan dan penggerebekan terhadap sejumlah warga Indonesia di Canberra, Perth, dan Sydney. Dengan dalih mencari teroris Alqaidah dan Jemaah Islamiah, kelompok bersenjata telah melakukan razia terhadap warga Muslim di Australia.
Maka demikianlah JI dibutuhkan oleh ASIO untuk sebagai "penghapus malu" karena keterlanjuran adanya di dalam laporan mengenai "ledakan mikronuklir''. Mengapa itu dihapus? Itu blunder bagi Australia, sebab bagaimana mungkin Amrozi dkk dapat merakit bom mikronuklir. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 November 2002
10 November 2002
[+/-] |
549. Perang Melawan Terrorisme |
10 November 1945, inilah puncak terrorisme yang dilancarkan oleh tentara Inggris (yang kini menjadi partrner kental USA dalam menterror dunia Islam) atas kota Surabaya, yang terpateri dalam sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia dalam wujud "Hari Pahlawan". Terror tentara Inggris itu disambut dengan "Allahu Akbar" oleh Bung Tomo beserta "arek-arek Soerobojo".
***
Kemudian daripada itu di UK sendiri dapat kita baca seruan yang berikut:
www.war-against-terrorism.info
London, UK, July 25 - Muslim women from all over the UK, from all walks of life, young and old and of diverse ethnic backgrounds and nationalities are expected to attend a conference in London this Sunday, 28th July 2002 entitled "Muslim Women and America's War on Terror", at 10.30 a.m. at The Great Hall, Queen Mary and Westfield College, Mile End Road, London.
They will hear speeches outlining why the real motive for waging "War on Terror" is not to counter terrorism but rather to establish and strengthen US hegemony and influence over the Islamic lands, their people, and their resources in order to repress any semblance of Islamic political resurgence.
The conference is part of an international campaign to put the spotlight upon the West's unscrupulous allies in the "War Against Terrorism", including the states of Central Asia, and in particular Uzbekistan. Uzbekistan is a prime example of the war America is waging against the Muslims. With the support of her crooked ally Karimov, thousands have been arrested, tortured and murdered. Muslim women are the latest victims in the "War on Terror". 25-year-old mother of two, Feruza Kurbanov, detained in Shakantuar District police station was threatened with group rape if she did not confess to being a member of Hizb ut-Tahrir. On the 24th of April 2002, a court in Tashkent sentenced four women to prison simply for alleged membership in Hizb ut-Tahrir. The conference will feature a special address from a wife of an arrested member of Hizb ut-Tahrir, currently in detention.
Sayang tidak dapat diterjemahkan kalimat demi kalimat, karena mengambil tempat. Pada pokoknya kaum perempuan di London menghimbau siapa saja untuk menghadiri muktamar dengan tujuan mengadakan pencerahan bahwa Perang Melawan Terrorisme yang dikumandangkan oleh Amerika, sesungguhnya pada hakekatnya bukan untuk melawan terrorisme melainkan untuk menanamkan dan memperkuat hegemoni Amerika atas negeri-negeri Muslim, penduduk dan sumber-sumber daya alamnya. Muktamar itu mengambil kasus di Uzbekistan: Ribuan anggota Hizb atThahrir telah ditangkap, disikasa dan dibunuh. Kaum Muslimah yang menjadi korban terakhir dari "Perang Melawan Terror".
***
Sikap paranoid terhadap terorisme yang eksesif membuat Amerika menomorsatukan isu keamanan di atas segalanya, meskipun dengan resiko mengorbankan kemerdekaan dan HAM. Atas nama memerangi terorisme, ribuan orang yang dicurigai bisa ditangkap begitu saja, diinterogasi secara rahasia, tanpa bantuan hukum. Atas nama melawan terorisme, ratusan tawanan perang Thaliban yang dibawa ke Guantanamo mendapat perlakukan yang melanggar HAM. Dan atas nama keamanan, Amerika menekan Dunia Ketiga, termasuk Indonesia, untuk mengundangkan peraturan anti terror, yang di Indonesia baru berwujud Perpu, sehingga dapat menangkap siapa pun yang dituduh terroris.
Kampanye melawan terorisme ini pada akhirnya banyak dimanfaatkan oleh penguasa otoriter untuk menindas lawan politik atau oposisi, atas nama perang melawan terorisme. Demikianlah maka pemerintah Cina, misalnya, merasa punya nyali untuk mencap terrorist perlawanan kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang. Pemerintah Rusia mencap Mujahidin Chechen sebagai terrorist. Atas pesanan Amerika pemerintah Singapura dan Pilipina merasa punya hak untuk menangkap siapa saja yang dianggap teroris, termasuk antara lain Agus Dwikarna. Dan Mahathir di Malaysia mengisukan sebuah jaringan bernama Jama'ah Islamiyah, ditopang oleh Indonesia untuk menobatkan jaringan "ciptaan" Mahathir itu dan kini sudah terlantik oleh PBB sebagai salah satu jaringan terrorist. Embel-embelnya di Indonesia al Ustadz Abu Bakar Ba'syir dijaring dan kini menjadi tersangka, yang oleh Mahendradatta dikatakan itu nyata-nyata sebagai pesanan Amerika.
Kampanye melawan terrorisme yang dilancarkan America ini direspons pula oleh Karimov dari Uzbekistan (lihat berita di atas), Nursultan Nazarbaev dari Kazakhstan dan Askar Akaev dari Kirgizstan, semuanya ikut menyanyi koor dengan Amerika dalam nyanyian "Perang Melawan Terrorisme". Dan last but not least, atas nama anti terorisme, Ariel Sharon pun merasa layak meluluh-lantakkan Palestina.
Kalau hal semacam ini diterus-teruskan oleh Amerika, bukannya mata rantai terorisme yang dipotong habis, melainkan benih-benihnya yang akan tumbuh subur. Jangan heran kalau anti-Amerikanisme bukannya hilang malah diminati. Siapa menabur angin, insya Allah akan menuai badai.
***
Dalam bulan suci Ramadhan ini perlu sekali "ihtisa-ban" menghisab, mendengar dengan telinga batin, melihat dengan mata batin, berpikir dengan fuad (rasio batin) yang mana terror dan yang mana bukan terror, sehingga tidak ikut-ikutan dengan semena-mena mencap perlawanan melawan kezaliman dikatakan suatu perbuatan terror. Firman Allah SWT:
-- WLA MA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WALFWaAD KL AWLaK 'ANH MSaWLA (S. BNY ASRAaYL, 36), dibaca: wala- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilmin innas sam'a wal bashara walfua-da kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-lan (s. bani- isra-i-l), artinya: Janganlah engkau ikut-ikutan apa-apa yang tidak jelas pengetahuan engkau atasnya, sebab sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan rasio masing-masing akan dipertanggung-jawabkan (dihadapan Allah pada Hari Pengadilan) (17:36). WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 10 November 2002
3 November 2002
[+/-] |
548. Mujahidin Chechen, Mereka Bukan Terrorist |
Pendudukan sebuah theater di Moscow oleh Mujahidin Chechnya selama tiga hari, yang dimulai pada 25 Oktober 2002, menjadi berita utama di seluruh dunia. Ada sekitar 700 orang penonton dalam gedung theater itu. Pasukan Special Force Rusia mengambil jalan pintas yang gampang dengan bertindak seperti penjahat perang Nazi. Gas beracun disemprotkan ke seluruh ruang gedung pertunjukan. Efeknya sudah dapat dibayangkan. Mujahidin Chechen dan semua orang Rusia yang jumlahnya sekitar 700 orang itu sekarat menghirup gas berbahaya itu. Mujahidin itu lumpuh dan dengan mudahnya dieksekusi, syahid fi sabiliLlah. Inna- liLla-hi wa inna- ilayhi ra-ji'u-n.
Sebelumnya, Mujahidin itu menyampaikan pesan, yang terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut:
"A Message From The Chechen Mujahideen, Oct 25, 2002"
We came to the capital of Russia either in order to stop the war or to gain martyrdom in the path of Allah here. Our demands are stopping the war and the retreat of the Russian Forces. We carry out this operation by command of the Military Commander of the Republic of Chechnya. We are from the military observation and destruction unit that belongs to the "Shuhada'u Riyad il-Saaliheen" (Martrys of the Gardens of the Righteous). And every one of us is ready to sacrifice oneself in the cause of Allah and for the independence of Chechnya and we swear by Allah that we strive for death (martyrdom) more than you strive for life!
Pesan dari Mujahidin Chechen, tertanggal 25 Oktober 2002.
Kami datang di ibu kota Rusia samada untuk mengehentikan perang atau syahid fi sabiliLlah di tempat ini. Tuntutan kami berhenti berperang dan pasukan Rusia mundur dari Chechnya. Kami tunaikan tugas operasi ini atas perintah Komandan Militer Republik Chechnya. Kami bagian dari unit pengintai dan perusak yang termasuk dalam Syuhada-u Riyadi ssha-lihi-n (Syuhada dari Taman Kebenaran). Dan masing-masing dari kami rela untuk mengurbankan jiwa karena Allah dan untuk kemerdekaan Chechnya dan kami bersumpah waLlahi untuk berjuang sampai syahid melebihi kamu, hai orang Rusia, yang berkelahi untuk hidup. [HMNA]
***
Dewasa ini Chechnya adalah negeri yang diporak-perandakan oleh kekejaman perang. Bagi orang luar yang tidak menjiwai semangat bangsa Chechen kelihatannya masa depan bangsa ini sangat suram dan tanpa harapan. Namun bagi Muslim Chechen dengan semangat kemerdekaan yang kuat dan penuh iman kepada Allah SWT, insya-Allah, bangsa Chechen tetap meneruskan jihad untuk kemerdekaan, keadilan dan martabat kemanusiaan.
Chechnya adalah negeri Muslim berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa. Negeri ini sudah selama tiga tahun diduduki pasukan Rusia sejumlah antara 80.000 hingga 160.000 personel. Mesin perang Rusia telah melahap sekitar 100.000 Chechen, menimbulkan banjir pengungsi ratusan ribu ke negeri-negeri jiran. Korban keganasan mesin perang Rusia membunuh penduduk sipil dengan tidak memilih bulu, perempuan, anak-anak dan lansia.
Penduduk Chechnya telah menderita eksterminasi dan genosid secara sitematis oleh orang Rusia sejak abad ke-19. Chechnya adalah sebuah negeri Muslim yang dicaplok menjadi provinsi dalam federasi Rusia sejak zaman Tsar yang feodalistik, kemudian di zaman Uni Sovyet yang komunis hingga zaman Rusia yang sekarang ini. Perang kemerdekaan yang dipimpin oleh pahlawan legendaris Chechnya Syaikh Syamil mengangkat senjata selama 34 tahun (1825 - 1859). Kemudian perlawanan mujahidin Chechnya diteruskan oleh Imam Mansur, seorang syaikh dari Bukhara. Perlawanan bersenjata itu terhadap Rusia tak pernah padam sampai terjadinya revolusi Bolshevik (1917), yakni perlawanan bersenjata dari gerakan Basmachi di zaman Uni Sovyet (1920).
Dalam proses pengambilan kekuasaan dari tangan Mikhail Gorbachev, Yeltsin menyerukan agar negara-negara bagian yang tergabung dalam Uni Sovyet melepaskan diri. Kampanye itu berhasil. Ukraina, Kazakstan, Kirgistan, Tajikistan dll melepaskan diri dari Uni Sovyet. Yeltsin termakan ucapannya sendiri, dan menjadi bumerang bagi federasi Rusia. Sebab mantan Marsekal Angkatan Udara Rusia Jenderal Muslim Dzokhar Dudayev memproklamasikan kemerdekaan Chechnya pada 27 Oktober 1991 dan Dudayev sendiri diangkat menjadi presiden yang pertama.
Yeltsin memakan ucapannya sendiri, karena ia berkampanye menyuruh orang melepaskan diri. Apabila Yeltsin tidak menindak Dudayev, maka itu berbahaya bagi integritas federasi Rusia, jangan-jangan diikuti pula negeri-negeri berdekatan seperti Ossetia Utara, Ingushetia, Dagestan dll. Maka pada 11 Desember 1994 Yeltsin mengerahkan 40.000 tentara angkatan darat Rusia menyerang Grozny, kemudian menyusul pemboman oleh pesawat-pesawat tempur angkatan udara. Mulailah perang ghazivat, (bhs Chechen maksudnya al jiha-du fi- sabi-liLlah).
***
Mas media umumnya menyebut mujahidin Chechnya dengan rebel, pemberontak, suatu ungkapan yang menyakitkan, namun dalam keterangan persnya, jubir Gedung Putih yang memberi dukungan pada Vladimir Putin, lebih menyakitkan lagi karena menyebut Mujahidin yang syahid itu sebagai "terorist" Itulah dia Amerika, state terrorist, yang doyan mencap terrorist yang dialamatkan kepada pejuang kemerdekaan, kelompok jihad. ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA (S. AlhJ, 39), dibaca: Udzina liLladzi-na yuqa-talu-na biAnnahum zhulimu- (s. al hajj), artinya: telah diizinkan berperang bagi mereka yang dizalimi (22:39). Mereka yang syahid itu sekali-kali bukan terrorist, mereka adalah pejuang, mereka adalah mujahidin yang dizalimi oleh state terrorist yang dalam hal ini adalah beruang lapuk Rusia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 3 November 2002