Firman Allah:
-- W'ATSHMWA BhBL ALLH JMY'AA WLA TFRQWA WADZKRWA N'AMT ALLH 'ALYKM ADZKNTM A'ADAaN FALF BYN QLWBKM FASHBhTUM BN'AMTH AKHWANA WKNTM 'ALY SYFA hFRt MN ALNAR FANKDZKM MNHA KDZLK YBYN ALLH LKM AYTH L'ALKM THTDWN (S. AL'AMRAN, 103), dibaca: Wa'tashimu- bihabliLla-hi jami-'aw wala- tafarraqu- wadzkuru- ni'mataLla-hi 'alaykum idzkuntum a'da-an fa.allafa bayna qulu-bikum fa.ashbahtum bini'matihi- ikhwa-nan wakuntum 'ala- syafa- hufratim minan na-ri fa'ankadzakum minha- kadza-lika yubayyinuLla-hu lakum a-ya-tihi- la'allakum tahtadu-n (s. ali 'imra-n), artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dengan berjama'ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu tatkala kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu. Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (3:103).
-- YAYHA ALDZYN AMNWA KHDZWA KHDZRKM FANFRWA TSBAT AW ANFRWA JMY'AA (S. ALNSAa, 71), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- khudzu- khidzrakum fanfiru- tsuba-tin awinfiru- jami-'an (s. annisa-') Hai orang-orang yang beriman waspadalah kamu dan dan keluarlah kamu dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah secara berjama'ah (4:71).
Dalam ayat [3:103; 4:71] tersebut, umat Islam diperintahkan untuk berpegang teguh kepada Islam secara berjamaah dan dilarang berpecah-belah (tafarruq), yang berarti bahwa seluruh umat Islam adalah Jama'ah Islamiyah.
Disebutkan dalam hadits: Dari Huzhaifah bin Al-Yaman berkata, "Manusia biasa bertanya pada Rosulullah saw. tentang kebaikan, sedang aku bertanya kepada beliau tentang kejahatan karena khawatir akan mengenaiku." Saya berkata, "Wahai RasulaLlah , kami dahulu di masa Jahiliyah dan penuh kejahatan, kemudian Allah mendatangkan dengan kebaikan ini (Islam), apakah setelah kebaikan ini ada lagi keburukan?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya, para penyeru ke neraka jahannam, barangsiapa yang menyambut mereka maka mereka melemparkannya ke dalam neraka". Saya berkata, "Ya Rasulullah, terangkan ciri mereka pada kami?" Rasulullah saw. menjawab, "(Kulit) mereka sama dengan kulit kita, berbicara sesuai bahasa kita." Saya berkata, "Apa yang engkau perintahkan padaku jika aku menjumpai hal itu?" Rasulullah saw. bersabda, "Komitmen dengan jama'ah muslimin dan imamnya." (HR Bukhari dan Muslim).
'Umar ibnu Khattab RA berkata, "Tidak ada Islam kecuali dengan jama'ah, tidak ada jama'ah kecuali dengan kepemimpinan, tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ketaatan" (Riwayat AdDarimi).
Menurut Resolusi No. 1390 Dewan Keamanan PBB 2002, Jama'ah Islamiyah adalah sebuah organisasi terroris di Asia Tenggara. Maka telah terkontaminasi dan ternodailah Jama'ah Islamiyah itu kini oleh DK-PBB dengan pengertian yang amat negatif. Karena itu, pencantuman Jama'ah Islamiyah ke dalam daftar organisasi terroris versi AS dan PBB, baik secara langsung maupun tidak, sangat memojokkan dan menghina umat Islam karena menimbulkan citra buruk (character assassination) di mata dunia. Minimal, orang akan merasa takut menyebut nama ini, khawatir disebut terroris. Inilah gaya terror lama yang diulang lagi. Melalui serangan terminologis yang dikembangkan lewat media massa mereka mencoba membangun opini publik untuk menjatuhkan vonnis atas kelompok Islam.
Syahdan, jika diperhadapkan Resolusi No. 1390 Dewan Keamanan PBB 2002 tersebut dengan Nash, maka Resolusi No. 1390 itu adalah bentuk terror dan fitnah terhadap umat Islam secara keseluruhan. Lebih khusus lagi pada kelompok-ketompok Islam, baik yang bernama ormas Islam, jama'ah Islam, yayasan Islam, ataupun partai Islam. Uniknya resolusi tersebut diamini juga, baik terpaksa ataupun sukarela, oleh seluruh pemerintahan di Asia Tenggara, tanpa kecuali Indonesia.
Tuduhan terhadap Jama'ah Islamiyah akan mendirikan, apa yang oleh Mahathir Muhammad, Gloria Macapagal Arroyo, dan Lee Kuan Yew disebut sebagai Negara Islam Nusantara meliputi sebagian besar Asia Tenggara, hanyalah rekayasa mereka belaka. Tuduhan tersebut terbantahkan, menyusul bocornya surat Arroyo kepada Bush 20 November 2001. Isinya antara Lain, Arroyo mendukung sepenuhnya program Bush yang disebut "Reposisi Global dan Perang Salib (Crusade) melawan Terrorisme". Dokumen sepenting tersebut alhamduliLlah telah bocor dan dimuat dalam majalah Mujtama' terbitan Kuwait edisi 28 Rajab 1423 H / 5 Oktober 2002.
Terror, fitnah, permusuhan, dan pembantaian yang dilakukan AS, Israel dan sekutunya sudah sedemikian kasat mata. Pembunuhan dan terror di Palestina, serangan membabi-buta yang telah meluluh lantakkan Afghanistan, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan terakhir dengan sweaping warga-negara Indonesia di AS, adalah bukti nyata bahwa AS sangat memusuhi umat Islam. Demikian pula agresi militer AS yang sudah di ambang pintu ke Iraq, yang menjadi korban pertama adalah umat Islam, bukan Saddam Husein. Oleh karena itu, seorang wartawan Inggris asal Australia, Jhon Pilger, memberi gelar kepada AS dihari ulang tahunnya yang ke-226, 4 Juli 2002, sebagai "rogue state" (negara bajingan). Dan sebelumnya, pada 16 Januari 2002 Human Right Watch yang berkedudukan di New York telah menerbitkan laporan pelanggaran HAM selama tahun 2001. Dalam laporannya, Human Right Report 2002, Human Right Watch menyimpulkan bahwa AS dan pemerintahan George Waker Bush sebagai pelanggar HAM terbanyak di dunia. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 2 Februari 2003