Pemberitaan American Zionism (amzi) pada permulaan Perang Teluk Jilid II, bahwa 3 helikopter yang jatuh itu karena kecelakaan, itu adalah manipulasi berita. Janji state terrorist Amrik untuk hanya menghantam sasaran-sasaran militer dan instalasi penting Iraq, dengan tidak mengenai penduduk sipil utamanya anak-anak dan perempuan, adalah omong-kosong belaka seperti yang telah terjadi di Afghanistan sebelumnya. Bahkan jet tempur Inggris rontok kena "tembakan sahabat" rudal Amrik, dan pesawat tankbuster A10 Amrik hancurkan 2 tank Inggris dekat Basrah. (AlhamduliLlah dimana-mana Amerika Inggris [amgi] dicap sebagai state terrorists. Seperti diketahui di kolom ini cap itu telah termaktub dalam Seri 527 berjudul "Potret Thaliban di Afghanistan Menjelang Serangan State Terrorists USA + UK", bertanggal 9 Juni 2002).
Laporan media elektronik mengenai perang yang dikobarkan oleh state terrorists amgi dalam Perang Teluk Jilid II ini sangatlah berbeda keadaannya dengan peliputan Perang Teluk Jilid I 1991 antara pasukan multinasional pimpinan AS melawan Iraq. Pada Perang Teluk Jilid I, semua pemberitaan dikuasai oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon). Berita yang keluar harus sesuai dengan keinginan Pentagon dan media massa Barat terutama CNN sebagai nara sumber utama.
Namun sekarang ini CNN yang gemar memanipulasi berita itu tidak dapat lagi menjadi "raja". Ini dimulai dalam peliputan perang Afghanistan, muncul televisi swasta Arab, Al-Jazirah. Ia menjadi salah satu nara sumber utama yang jauh-jauh hari telah menempatkan reporternya di ibu kota Afghanistan Kabul, Kandahar dan kota utama wilayah utara yang dikuasai oleh Thaliban yaitu kota Mazar-i-Sharif. Apa yang bisa dibanggakan dan disembunyikan oleh state terrorists amgi dari apa yang telah diperbuatnya atas Afghanistan ternyata alat-alat mesin propagandanya yang dianggap ampuh seperti CNN, BBC, NBC; ABC dan lainnya dibuat mati kutu. Stasiun televisi Al-Jazirah resmi diluncurkan pada tahun 1996, dan langsung direlai di Kesultanan Qatar. Baru-baru ini Al-Jazirah menandatangani kesepakatan kerjasama penyiaran dengan Sky Digital untuk perluasan penyiaran ke Inggris dan Eropa. Bahwa kesepakatan penyiaran antara Al Jazirah dengan Sky Digital telah berbuah, itu dapat dilihat di Situs http://www.n-tv.de. Dikutip sekadarnya: Ein irakischer Militaersprecher sagte nach Angaben des arabischen TV-Senders Al Dschasira (maksudnya Al Jazirah-HMNA-), eines der Ziele sei eine Residenz des Praesidenten gewesen. Laut Al Dschasira wurden vier Menschen getoetet.
Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya: Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6). Maka dalam hal berita dari orang-orang fasiq utamanya dari CNN, tempat rujuk untuk klarifikasi adalah Al-Jazirah.
Stasiun asal Qatar itu, yang dujuluki sebagai "CNN Arab", dalam siaran Ahad malam, 7 Oktober 2001 -- saat penayangan serangan state terrorists amgi atas Afghanistan -- berjanji akan menayangkan segala sesuatunya seobyektif mungkin. Keberadaan televisi swasta terkemuka Arab di garis depan peperangan menjadikan pemirsa Arab dan dunia Islam umumnya telah mampu menilai laporan dari media massa American Zionism (amzi) yang disesuaikan dengan kepentingan state terrorist amgi.
Al-Jazirah, yang mendapat tempat di hati pemerintah Thaliban dan Afghanistan, serta ummat Islam sedunia yang tidak ingin ditipu/dikelabui oleh pemberitaan kaum fasiq yaitu pers amzi pada malam pertama serangan telah membuktikan janjinya kepada pemirsa dengan menayangkan pidato pemimpin kelompok Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, dan Ketua Gerakan Jihad, Aiman Az-Zawaheri. Al-Jazirah inilah satu-satunya stasiun televisi yang berhasil menyiarkan mula-pertama pemunculan tokoh Usamah bin Ladin, yang paling diincar amzi tersebut. Kerusakan-kerusakan akibat dari ledakan misil-misil amzi yang ditembakkan melalui pesawat-pesawat tempurnya, dan kapal-kapal laut induknya ke arah Kabul, Kandahar, Jalalabad, Kunduz, Mazar-i-Sharif ternyata pers amzi tidak mampu berbohong, karena faktanya berhasil dilambungkan dan didengungkan keseluruh dunia melalui pancaran satelit al-Jazirah di Qatar. Amzi dalam perang teknologi informasi ini telah mati kutu karena disapu bersih oleh al-Jazirah, dari Qatar. Memang betul-betul amzi dibuat bodoh oleh karena mereka hanya menjadi pengecer berita yang dipungut di perbatasan Afghanistan, yang harus berdiri diluar pagar memungut berita-berita yang keluar dari negara Islam Afghanistan di perbatasan Pakistan.
Manipulasi yang mula pertama mengenai berita serangan amzi (7/10-'01) versi CNN yang menyebutkan serangan AS sukses karena mencapai target instalasi-instalasi militer Thaliban, ternyata disapu bersih oleh Al-Jazirah yang melaporkan, mayoritas korban adalah warga sipil dan fasilitas- fasilitas umum. Korban tewas dilaporkan tak kurang dari 80 orang warga sipil. Sementara itu kantor perwakilan PBB di Kabul hancur total, hingga menewaskan 4 orang pekerjanya yang warga Afghanistan.
Dalam Perang Teluk Jilid II: Televisi Iraq hari Ahad, 23/03-03, yang direlay dari televisi Al-Jazirah menayangkan puluhan mayat tentara AS bergelimpangan dengan kepala rata-rata berlubang (Ini Mogadisu Jilid II). Dalam pada itu, pers amzi CNN dan BBC, memanipulasi berita dengan tayangan tentara Iraq yang tertembak oleh tentera Amrik, setelah diteliti, ternyata rekaman Perang Teluk Jilid I. WaLla-hu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 30 Maret 2003