13 Januari 2008

810. Ozon yang Dimakan oleh CFC

Dalam Seri 808 ybl kita sudah bertemu dengan ozon dan CFC ini. Baiklah kita kutip: "Emisi itu sangat beragam: CO, CO2, SO2, H2S, CS2 dan CFC. CO2 dan CFC tidak beracun, sedangkan yang lain semuanya beracun. Namun yang berbahaya secara global justru yang tidak beracun. CFC merusak lapisan ozon perisai yang ditempatkan Allah di angkasa utuk melindungi bumi dari sengatan fraksi ultra violet yang berbahaya dari photon (sinar matahari). Sedangkan GRK CO2 itulah yang memegang peranan dalam hal pemanasan global."

Dalam Harian Fajar edisi Rabu 9 Januari 2008 pada halaman 11 dapat kit abaca: " Structure Designer PT Arconin mengatakan akan dipasang dalam ruang bawah tanah Karebosi alat pengisap udara yang bisa mengubah karbon menjadi oksgen, dan itu banyak dilakukan oleh sejumlah besar di dunia. Ini adalah kebohongan publik. Kalau yang dimaksud karbon itu gas racun CO, memang itu dapat diubah menajdi gas tidak beracun, yaitu dengan mereaksikannya dengan Oksigen menjadi CO2, jadi sama sekali tidak mengubah CO itu menjadi Oksigen. Dan kalau yang dimaksud dengan karbon itu adalam CO2, maka itu lebih tidak mungkin, karena yang dapat mengubah CO2 menjadi Oksigen adalah psoses pohtosyntesis, seperti telah dijelaskan dalam Seri 808. Jadi sekali lagi kita menyatakan kekecewaan kita akan kebohongan public yang memperbodoh masyarakat.

Firman Allah:
-- HW ALDzY KhLQLKM MA FY ALARDh JMY'AA TsM ASTWY ALY ALSMAa FSWaHN SB'A SMWT (S..ALBQRt, 2:29), dibaca:
-- huwal ladzi- khalaqa lakum ma fil ardhi jami-'aa tsummas tawa- ilas sama-I fasawwa-hunna sab'a sama-wa-ti , artinya:
-- Dia-lah (Allah), yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu
Dalam ayat (2:29) langit itu bagian dari bumi, jadi jangan dikacaukan dengan "langit" di alam ghaib yang ditempuh Nabi Mhammad SAW. Ketujuh langit, yang bagian dari bumi itu adalah:

  • Troposfer,
  • Stratosfer,
  • Ozonosfer,
  • Mesosfer,
  • Termosfer,
  • Ionosfera,
  • Eksosfera
Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Troposfer adalah lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi. Ia membentuk sekitar 90 persen dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan ozon adalah bagian di mana terjadi penyerapan sinar ultra lembayung seperti disebutkan di atas. Gas-gas terionisasi membentuk lapisan ionosfer. Bagian eksosfer yang terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km.

***
Barulah kahir-akhir ini dalam media elektronik dikampanyekan untuk menghentikan di Indonesia ini pemakaian CFC untuk keperluan refrigerant primer mesin-mesin pendingin. CFC (chlor, fluor, carbon), adalah "nama dagang' yang dalam refrigeration engineering disebut freon. Dahulu sebelum orang benar-benar sadar lingkungan dalam buku-buku teks, yang juga diajarkan dalam mata ajaran teknik pendingin freon ini sangat dipuji sebagai regrigerant yang ideal, karena tidak beracun, tidak berbau, tidak terlihat, ikatan kimiawinya sangat stabil sehingga tidak bereaksi dengan bejana ataupun pipa-pipa yang ditempatinya. Akan tetapi kemudian ternyata karena stabilnya itu, maka freon ini membawa bencana. Ia naik membubung ke atas langit kemudian memakan lapisan ozon (O3). Untunglah Allah SWT menempatkan ozon ini jauh di atas langit, sebab sebenarnya ia itu racun, karena molekulnya yang terdiri atas 3 butir atom oksigen, mudah sekali melepas sebutir oksigen yang akan bereaksi dengan (baca: "memakan") semua benda yang disentuhnya. Walaupun berat molekul ozon 48 lebih berat daripada berat molekul gas oksigen (O2) di udara yang hanya 32, namun sifat fisik ozon lebih ringan dari gas oksigen yang kita perlukan untuk bernafas itu. Coba andai kata sifat kimiawinya sama dengan sifat fisiknya, maka ozon sangatlah menyusahkan karena ozon yang racun itu akan menyapu-nyapu permukaan bumi. Itulah rahmat Allah yang kurang bahkan tidak disadari oleh utamanya para pakar kita dalam dunia sains. Nun di atas langit sana lapisan ozon melindungi makhluq hidup ciptaan Allah yang menempati muka bumi ini dari serangan sinar ultra lembayung, sebuah fraksi yang berbahaya dari sinar matahari (photon) yang dipancarkan oleh matahari setiap saat. CFC yang membubung naik itu memakan lapisan ozon sang pelindung. Maka protokol Rio de Janeiro (diucapkan: khaneiro) menyuruh untuk menghentikan pemakaian CFC sebagai refrigerant dan di Indonesia seperti disebutkan di atas barulah akhir-akhir ini dikampanykan menghenatikan pemakaian CFC.

***
Adapun ozon itu terbentuk sehabis kilat mencambuk udara. Firman Allah:
-- ALMTR AN ALLH YZJY SHABA TSM YW^LF BYNH TSM YJ'ALH RKAMA FTRY ALWDQ YKHRJ MN KHLALH WYNZL MN ALSMA^ MN JBAL FYHA MN BRD FYSHYB BH MN YSYA^ YKAD SNA BRQH YDZHB BALABSHAR (S. ALNWR, 43), dibaca:
-- alam tara annaLa-ha yuzji- saha-ban tsumma yuallifu baynahu- tsumma yaj'aluhu- ruka-man fataral wadqa yakhruju min khila-lihi- wayunazzilu minas sama-i min jiba-lin fi-ha- min baradin fayushi-bu bihi- may yasya-u wayashrifuhu- 'am may yasya-u yaka-du sana- barqihi- yadzhabu bil absha-r, artinya:
-- Tidakkah engkau tahu, bahwa Allah menghalau awan, kemudian mengumpul sesamanya, kemudian menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan turun dari celah-celahnya, Allah menurunkan hujan beku (hujan manik) dari langit dari gunung awan, lalu Allah menumpahkan air itu kepada orang-orang yang dikehendakiNya dan menjauhkanNya dari orang yang dikehendakiNya. Cahaya kilatnya hampir menyambar pemandangan manusia.

Ayat (24:43), mengajarkan kepada kita bahwa terjadinya gunung awan itu melalui tiga tahap. Tahap pertama, awan itu dihalau, tahap kedua setelah dihalau lalu mengumpul, tahap ketiga menumpuk menjadi gunung awan di angkasa, disebabkan oleh bagian tengahnya terangkat vertikal ke atas. Menurut hasil observasi puncak gunung awan itu dapat mencapai ketinggian 8 sampai 10 km di atas angkasa. Dengan demikian daerah puncak gunung awan itu mencapai daerah dingin, sehingga turun hujan dari celah-celahnya. Ini adalah tahap keempat. Pada tahap kelima turun barad (hujan es, hail, hagel). Air yang membeku melepaskan panas laten (latent heat). Dengan demikian pada tahap kelima yaitu terbentuknya barad dari hujan air, maka sekitar barad itu suhunya lebih tinggi dari daerah gunung awan. Lalu terjadilah loncatan elektron dari daerah dingin ke daerah panas. Atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif dan menjadi lebih ringan. Sedangkan atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif dan menjadi lebih berat. Yang bermuatan positif yang lebih ringan bergerak ke atas, sedangkan yang bermuatan negatif yang lebih berat akan bergerak ke bawah. Akumulasi muatan negatif ataupun muatan positif menyebabkan loncatan bunga api listrik, itulah kilat yang menyambar pemandangan manusia. Kilat yang mencambuk udara menjadikan tempat cambukan itu udara menjadi hampa, dan setelah kilat berlalu udara bertaut kembali, ibarat biduk lalu kiambang bertaut. Pertautan udara itu kembali menimbulkan gelegar yang disebut halilintar. Dan seiring dengan itu terbentuklah ozon yang membubung naik ke angkasa membentuk ozonosfer. WaLlahu a'lamu bisshawab.

***
Makassar, 13 Januari 2008