Dua kali saya berkunjung ke Studio TVRI Makassar dalam rangka peringatan Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, seperti disebutkan dalam Seri 839, talkshow yang disiarkan oleh TVRI Makassar pada Rabu malam (malam Kamis) 30 Juni 2008, duduk di kursi dalam studio. Yang kedua pada hari Kamis 14 Agustus 2008 duduk bersila juga dalam studio TVRI Makassar di depan majelis (audience) pimpinan dan karyawan TVRI Makassar dalam rangka memperingati Isra-Mi'raj intern komunitas TVRI Makassar. Berbeda dengan cara peringatan yang biasa, yaitu acara peringatan bukan berupa ceramah, melainkan langsung yang bersifat dua arah. Seperti pada kali yang pertama saya berjanji pada diri sendiri untuk merekam yang saya rasa perlu direkam dalam Serial ini, yaitu substansi yang agak sulit dicerna pendengar yang dikemukakan secara lisan.
Substansi yang direkam dalam Seri 842 ini adalah jawaban pertanyaan: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"
Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menetapkan bahwa rumah yang pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT adalah di Bakkah (nama lama dari Makkah), seperti FirmanNya:
-- AN AWL BUT WDh'A LLNAS LLDzY LLDzY BBKt MBARKA WHDY LL'ALMYN (S. AL'AMRAN, 3:96) dibaca:
-- inna awwala baitin wudhi'a linna-si lalladzi- bibakkata muba-rakan wahudan lil'a-lami-n, artinya:
-- Sesungguhnya rumah ibadah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Manusia dan Nabi yang pertama ialah Nabi Adam AS, jadi rumah ibadah yang pertama dan kedua dibangun oleh Nabi Adam AS. Menurut Hadits rumah ibadah yang kedua dibangun 40 tahun kemudian di Bayt Al-Maqdis (HR Imam Ahmad). Demikianlah, rumah ibadah pertama dibangun Makkah, yang secara geografis Makkah terletak di titik tengah pulau besar yang pertama yaitu tatkala Eurasia-Afrika-Amerika-Indo/Australia masih belum terpisah. Rumah ibadah kedua di Bayt Al-Maqdis yang secara geografis dan topografis terletak di tengah-tengah bukit, titik tertinggi di Darussalam (Jeruzalem)
Kedua rumah ibadah itu hancur tatkala banjir besar melanda permukaan bumi pada zaman Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS diberitahu oleh Jibril tempat bekas rumah ibadah pertama yang dibangun Nabi Adam tsb, yaitu gundukan tanah yang lebih tinggi dari tanah sekelilingnya. Tatkala pembinaan rumah ibadah itu selesai, Nabi Ibrahim AS lalu memerintahkan anakanda baginda, Ismail: "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia". (Jadi berbeda dengan kebiasaan kita sekarang dilazimkan "perletakan batu pertama", maka Nabi Ibrahim AS melakukan "perletakan batu terakhir"). Maka Ismailpun pergi mencari batu seperti yang diminta oleh Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Ismail datang membawa sebuah batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau dapatkan batu ini?" Maka Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan sambil tersenyum oleh seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar penjelasan putera kesayangannya itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta menciumi batu tersebut dengan rasa suka cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau anakku, siapakah lelaki tampan yang memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan itu tadi adalah Malaikat Jibril AS yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan batu ini adalah sisa yang tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang pertama dibangun oleh kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"
Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS bersama Ismail 7 kali berkeliling dalam membangun itu, dan tawaf 7 kali berkeliling BaituLlah merupakan napak tilas mereka berdua. Mencium Hajar al-Aswad itu juga berupa napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.
Rumah ibadah yang kedua dibangun kembali oleh Nabi Sualiman AS yang dikenal sebagai Haikal Sulaiman di atas bukit, yaitu Bait Al-Maqdis tersebut. Di tengah-tengah bukit di titik tertinggi masih dijumpai batu yang tersisa dari rumah ibadah kedua yang hancur oleh banjir besar di zaman Nabi Nuh AS. Sekarang ini batu tersebut terletak di tengah-tengah bangunan Qubbat as-Sakhrah.
Demikianlah di BaituLlah ada Hajar Al-Aswad sisa dari banguna rumah ibadah yang pertama dan di Bayt Al-Maqdis ada batu tersisa dari bangunan rumah ibadah yang kedua yang kedunya dibangun oleh Nabi Adam AS dalam selisih waktu 40 tahun.
Maka dapatlah dijawab pertanyaan tersebut di atas, saya ulangi menulisnya: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"
Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir mempertautkan kembali tiga hal yaitu pertama mempertautkan dua bangunan rumah ibadah yang dibangun oleh Nabi Adam AS, kedua mempertautkan kembali Millah Ibrahim dan ketiga mempertutkan jalur silsilah Nabi Ismail AS dengan Nabi Ishaq AS. Wallahu a'lamu disshawab.
*** Makassar, 24 Agustus 2008
24 Agustus 2008
[+/-] |
842. Mempertautkan Dua Rumah Ibadah Tertua di Dunia |
17 Agustus 2008
[+/-] |
841. Bukan Hukuman Mati, Melainkan Sanksi Potong Tangan bagi Koruptor |
Firman Allah:
-- WALSARQ WALSARQt FAQTh'AWA AYDYHMA JZAa BMA KSBA NKLA MN ALLH WALLH 'AZYZ hKYM (S. ALMaDt, 5:38), dibaca:
-- wassa-riqu wassa-riqatu faqtha'u- aidiyahuma- Jaza-am bima- kasaba- naka-lan minalla-hi walla-hu 'azi-zun haki-m, artinya:
-- Terhadap pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan keduanya sebagai balasan pekerjaan keduanya, dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
Tidak seperti biasanya kolom ini ditutup dengan ayat, maka sekali ini kita mulai dengan ayat. Mengapa? Hari ini tepat 2008 – 1945 = 63 tahun bangsa Indonesia "merdeka". Merdeka di antara dua tanda kutip sebab kita ini pada hakikatnya belum merdeka, di bidang politik, ekonomi, membuat dan menjalankan hukum positif. Tetapi bukan itu yang akan dibahas, melainkan seperti ayat (5:38) dan judul di atas, sanksi bagi koruptor kelas kakap.
Karena para koruptor kelas kakap itu lebih banyak yang beragama Islam, maka agama Islamlah yang disalahkan. Saya pungut dari cyber space. Seorang yang memakai nama leonardo rimba (tentu ini nama samaran, sebab di cyber tidak banyak yang berlaku jantan yang memakai nama sebenarnya) yang menulis seperti berikut: Nggak usah jauh-jauh, lihat saja semua Wakil Rakyat itu. Lihat saja semua Hakim-Hakim itu. Apakah mereka itu bukan orang beragama ??? Apakah mereka bukan beragama ISLAM ??
Ada yang mengaggap agama dan sanksi hukum itu tidak ada gunanya, seperti pernyataan Anak Bangsa (ini jelas nama samaran juga): Jadi permasalahannya bukan hukum yang di gunakan atau sangsinya (saya tidak ubah ejaannya-HMNA-) tapi kembali pada individu tersebut mempunyai itikad tidak baik (=berniat jahat -HMNA) dalam melakukan kesaharian meraka, terus kalo mereka beragama kenapa juga melakukan tindakan tercela yang sudah jelas jelas dilarang agama.
Leo menyalahkan agama Islam, Anak Bangsa menyepelekan agama dan sanksi hukum. Siapapun juga yang berpandangan demikian, jawabannya sangat sederhana: Apakah Syari'at Islam sudah dijalankan di Indonesia ini sesuai dengan amanat Konstitusi, Dekrit 5 Juli ???
Dekrit 5 Juli 1959
Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undang-undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut;
Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG,
Menetapkan pembubaran Konstituante;
Menetapkan Undang-undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-undang Dasar Sementara.
Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Pada tanggal 5 Juli 1959.
Atas nama rakyat Indonesia :
Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
Piagam Jakarta alinea keempat:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Hanya yang berpikiran picik saja yang menyepelekan sanksi hukum. Ya memang kalau sanksi hukum tidak memberikan efek jera baik yang melakukan korupsi maupun bagi masyarakat luas, iya-iyalah wajar-wajar saja disepelekan yang demikian itu. Akan tetapi kalau amanat Konstitusi Dekrit 5 Juli dilaksanakan dengan diterapkannya sanksi hukum menurut Syari'at Islam seperti ayat (5:38) yang membuka Seri 841 ini, sanksi potong tangan laki-laki dan perempuan yang pencuri (koruptor itukan pencuri, mengambil harta yang bukan haknya), apa tidak ngeri kemana-mana dengan tangan buntung?, mana tahan, orang akan ngeri !
Dalam kaitannya dengan Orang yang beritikad tidak baik, tegasnya berniat jahat, ada rumus:
berbuat kejahatan = niat jahat + kesempatan. Fungsi agama secara internal, yaitu energi iman memperbaiki niat individu, dan fungsi agama secara eksternal, yaitu mekanisme hukum Syari'at potong tangan bagi koruptor menghalangi kesempatan bagi yang berniat jahat. Dari mana datangnya niat jahat? Itu dari energi iblis.
Alhasil, tanpa pelasanaan Syari'at Islam kita tidak bisa berharap mendapat kebaikan dari agama Islam yang diyakini datang untuk membawa rahmat. Lalu mengapa kita masih suka berlama-lama hidup seperti sekarang, dimana korupsi sudah menirbudaya (kalau pakai ungkapan korupsi sudah membudaya, itu salah sama sekali). Itu sama saja dengan seseorang yang marah-marah ketika tubuhnya didera penyakit, tapi obat di tangan hanya dilihat-lihat saja. Mana bakal sembuh?
Tentu tidak semua pencuri harus dihukumi potong tangan. Harus dikenali dahulu apa penyebabnya. Di zaman khalifah Umar RA seorang pencuri yang diketahui karena keluarganya kelaparan bahkan diberi santunan oleh negara. Sanksi potong tangan itu sangat efektif untuk memberantas korupsi kelas kakap yang triliunan rupiah. Tentu saja kriteria korupsi kelas kakap itu perlu dijabarkan ke dalam fiqh konpemporer. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 Agustus 2008
10 Agustus 2008
[+/-] |
840. Halo Afghanistan, Apa Kabar? Riwayatmu Kini dan Dulu |
Bengawan Solo (baca: Thaliban) riwayatmu ini, sedari dulu jadi perhatian insani (baca: Rusia dan Amerika-Inggris). Apa kata dunia Kini? Thaliban kini dicap oleh dunia gelar kehormatan: "terroris".
Berita terbaru:
Irish Sun
Monday July 21st, 2008
(IANS)
Kabul, July 21 (Xinhua) Taliban militants have captured a district in the central Afghan province of Ghazni, a provincial official said Monday. 'The enemies overran Ajiristan district late last night,' police officer Ghani Khan said.
Earlier in July, Osman Osmani, the governor of Ghazni province, had warned that Taliban fighters have gathered in Ghazni and were trying to use the province as the frontline to mount pressure on the Afghan capital. Militia loyal to Taliban had massed hundreds of fighters in Arghandab district of the southern Kandahar province last month..
(source : irishsun.com)
Pada pokoknya berita terbaru tsb menyebutkan bahwa Xinhua memberitakan Thaliban telah menduduki sebuah distrik bernama Ajiristan pada tengah-tengan provinsi Ghazni di Afghanitan. Osman Osmani, gubernur provinsi Ghazni memperingatkan agar berjaga-jaga karena rupanya provinsi Ghazni akan dijadikan oleh Thaliban sebagai garis front untuk menekan ibu-kota Afghanistan. Milisi yang loyal kepada Thaliban telah "memassa" ratusan bala-tentara pemerintah di distrik Arghandab sebelah selatan provinsi Kandhahar dalam bulan terakhir. Inilah dia riwayatmu ini.
Sedangkan riwayatmu dulu? Inilah dia. Rusia dengan tentara sebanyak 140,000 orang telah menyerang Afghanistan pada bulan Desember 1979, membunuh 1.5 juta rakyat Afghanistan, melumpuhkan sejuta orang, dan 6 juta dari 18 juta rakyat Afganistan telah melarikan diri dari kekejaman Russia dan menjadi pengungsi dinegara-negara lain. Setelah Rusia dikalahkan, kelompok-kelompok Mujahidin ini tidak bersatu dibawah satu pemerintahan tetapi telah bersengketa sesama mereka sendiri di Afghanistan. Akibat dari pertempuran sesama sendiri ini, sebanyak 63,000 orang telah terbunuh di Kabul. Sebanyak sejuta rakyat lagi menjadi pengungsi, melarikan diri situasi huruhara tersebut ke negara-negara lain. Pengungsi Afghanistan melarikan diri dari kekejaman Rusia dan akibat dari huru-hara yang ditimbulkan oleh pertempuran kelompok-kelompok Mujahidin yang lebih buruk dari perang melawan Rusia.
Thaliban mulai ada sebagai sebuah gerakan ketika seorang "warlord" (ketua kelompok bersenjata - bandit) telah menculik dan memperkosa dua anak perempuan. Ibu bapak kedua anak perempuan tersebut telah pergi ke sebuah`pondok pesantren' dan meminta Mullah Muhammad Umar, guru di sekolah tersebut menolong mereka. Mullah Umar bersama-sama 53 orang murid beliau, dengan bersenjatakan hanya 16 pucuk, pergi menyerang pangkalan bandit tersebut. Setelah membebaskan kedua kanak-kanak perempuan yang diculik itu, mereka menggantung mati sang pimpinan, juga beserta beberapa orang anak buahnya. "Kekejaman" Thaliban menggantung warlord itu dijadikan isu pers American Zionism, bagaimana "kejam"-nya Thaliban.
Mendengar kejadian ini, maka banyak pelajar ikut bergabung dengan gerakan (Thaliban) tersebut, dan mereka mulai bertindak dengan merampas senjata-senjata dari semua bandit tsb. Gerakan pelajar ini akhirnya menguasai 95% Afghanistan termasuk ibu kota Kabul. Setelah menguasai 95 % wilayah Afghanistan, yang perlu dicatat dari riwayatmu dulu mengenai Thaliban yang tidak kurang pentingnya, yaitu:
Pertama, Thaliban memusnahkan sebanyak 75% tanaman opium dunia. Sebelum Thaliban menghapuskannya, 75% pasok opium dunia dihasilkan di Afghanistan. Pada tahun 2001, ketua Program Pengawasan Opium PBB di bawah naungan UNDCP, Mr. Barnard F. mengatakankan Afghanistan bebas sepenuhnya dari tanaman opium -- 0% of opium cultivation. Zero, zilch, kosong -- langsung tak ada lagi. Sayangnya sebanyak 700 pakar UNDCP yang memantau tanaman opium telah kehilangan pekeerjaan. Pakar-pakar PBB itu tidak menyukai Thaliban karena mengeluarkan perintah mengharamkan tanaman opium tsb.
Kedua, Thaliban dikenakan embargo ekonomi. Padahal rakyat Afghanistan telah menderita begitu lama, yaitu 23 tahun berperang, infrastruktur habis musnah, masalah pengungsi, dan masalah ranjau yang sengaja ditanam oleh Rusia di ladang-ladang, lalu dengan tiba-tiba PBB dengan hasutan Russia mengenakan embargo ekonomi atas Afghanistan. Akibatnya? Ratusan anak-anak mati setiap bulan karena kekurangan makanan dalam keadaan iklim yang dingin. Dunia tidak peduli. Tetapi dunia sangat peduli dengan patung Budha. Dunia lebih memilih memulihkan patung, sementara anak-anak dibiarkan mati yang berarti masa depan rakyat Afghan juga akan mati. Majelis Rakyat Afghanistan memohon agar uang untuk memulihkan patung tersebut digunakan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak Afghanistan. Tetapi dunia bilang: "Tidak bisa, uang ini hanya untuk patung Budha." Kalau anda berada dalam keadaan demikian apakah yang akan anda lakukan ? Anak-anak anda akan mati di depan mata anda, anda dibawah embargo ekonomi, dan orang-orang yang memaksakan embargo ekonomi atas anda itu datang untuk memugar patung. Apa yang akan anda lakukan? Ini benar-benar tidak masuk akal. Maka Mullah Umar memerintahkan meroket patung tersebut, supaya dana yang tersedia untuk patung itu dapat dialihkan kepada penduduk Afghan yang menderita. Tetapi PBB / dunia tetap tidak peduli. Pemusnahan patung tsb dijadikan isu pers American Zionism untuk menydudutkan Thaliban di mata dunia, sehingga apa kata dunia? Fundamentalis Thaliban sama sekali tidak menghargai agama lain.
Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi.
Tulisan dalam Seri 840 ini telah melakukan klarifkasi(*). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 10 Agustus 2008
(*)
Comments on this story
Taliban overruns Afghan district
These taliban raids would not be possible with out the support of the local population. The People are to the guerilla what water is to the fish. If it's really that bad, NATO has lost the support of the people. It is clear to most Afghans that US and NATO have lojavascript:void(0)st the trust of the Afghan people; they have killed too many innocent Afghans for the past seven years. A few thousand more troops is not going to make a difference.The Russians had 140,000. Afganistan free of US /NATO occupation. The US and their stooges of NATO invaded Afganistan, not to install the democrazy joke in that country, but to promote and protect the drug business there. Under the Taliban this was nearly wiped out ,remember! Drugs are BIG business for the CIA and the rulers of the "free world", or who ever is hiding behind this front. Obama already received his cue from the zionist masters and will send some more troops there to secure dope supply to the lucrative market for the addicted democratic zombies in the west... Halleluya! When will poor Europe wake up and really look after their own interests?!
3 Agustus 2008
[+/-] |
839. Dari Al-Masjid Al-Haram ke Al-Masjid Al-Aqsha via Bayt Al-Maqdis |
Saya mulai dengan mengutip tulisan Prof (emeritus) H.Halide yang berjudul: "Mengapa ke Masjid Aqsha?" pada Harian FAJAR edisi Rabu, 23 Juli 2008, yaitu bagian permulaan dan menjelang akhir tulisan tsb:
"Niat saya mengunjungi Masjid Aqsha telah bersemi 40 tahun yang lalu (sejak tahun 1968). Islam Study Club di Perpustakaan Makassar Jl Kajaolaliddo (dulu) sering membahas topik-topik kontemporer. Anggota intinya adalam A.Rahman Rahim, M.Nur Abdurrahman dan penulis sendiri. Yang sering ikut diskusi adalah Muhammad Ahmad dan Quraisy Shihab. Ketika membahas Isra dan Mikraj, kami berkonsultasi pada Dr S.Majidi (alm) di Jl Veteran. Ternyata beliau memiliki tafsir tersendiri. ............. Tahun 70 M bangunan (Kuil Sulaiman) diratakan dengan tanah oleh Kaisar Titus. Tanggal 27 Rajab tahun ke-11 sesudah kenabian (kira-kira 621 Masehi) terjadi peristiwa Isra. Tahun 705 M al Walid bin Abdul Malik Marwan menyelesaikan Kubbatussakhrah (The Dome of Rock) yang dirancang oleh Khalifah Umar. Kubbatussakhrah ini merupakan kubah yang terindah di seluruh dunia. Di belakang Kubbatussahrah ini berdiri bangunan bernama Masjid Aqsha. Kesimpulan saya adalah bahwa ketika peristiwa Isra kedua bangunan ini belum ada." Sekian kutipan tsb.
Allahu Yarham DR S.Majidi adalah guru kami bertiga: Prof. (emeritus) H.Abd Rahman Rahim, Prof (emeritus) H.Halide (keduanya mantan Atase Kebudayaan di Kerajaan Saudi Arabia) dan saya sendiri. Proses peralihan ilmu dari beliau kepada kami bertiga yaitu secara mujadalah, bertukar pikiran. Beliau hanya menyerahkan kepada para muridnya untuk menuliskan/mempublikasikan pandangannya, yang tentu saja pandangan yang disetujui oleh masing-masing para muridnya saja.
***
Saya berjanji di dalam hati akan menuliskan apa yang telah saya kemukakan di dalam talkshow di TVRI Makassar pada Rabu malam (malam Kamis) 30 Juni 2008 dalam rangka memperingati Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Nara sumber dalam talkshow tsb ada tiga orang, yaitu DR H.Mustamin Arsyad, Prof (emiritus) H.Halide dan saya sendiri, sedangkan yang menjadi fasilitator ialah Drs H.Muhammadiyah Yunus.
Dalam Hadits disebutkan Nabi SAW menunggang sejenis "binatang" sambil dituntun oleh malaikat Jibril AS. Secara tekstual kejadiannya memang demikian itu. Komposisi ini mengandung takwil hubungan antara wahyu-akal-naluri, yaitu wahyu menuntun akal, akal mengendalikan naluri kebinatangan (makan, minum, sex). Naluri itu tidak boleh dipupus, karena itu penting untuk mempertahankan hidup dan melanjutkan keturunan manusia. Di samping takwil, juga merupakan isyarat dari Allah SWT bahwa itu akan diproyeksikan dalam kenyataan sejarah, satu tahun sembilan bulan kemudian setelah Isra, yaitu peristiwa hijrah: Rasulullah SAW menunggang unta dituntun oleh Abu Bakar Ashshidiq RA.
Al-Masjid al-Aqsha dalam ayat (17:1) bukan di Palestina.
-- SBhN ALDzY ASRY B'ABDH LYLA MN ALMSJD ALhRAM ALY ALMSJD ALAQShA ALDzY BRKNA hWLH LNRYH MN aAYTNA ANH HW ALSMY'A ALBShYR (S. BNY ASRAaYL 17:1), dibaca:
-- subha-nal ladzi- asra- bi'abdih- lailam minal masjidil hara-mi ilal masjidil aqsha- alladzi- ba-rakna- haulahu- linuriyahu- min aya-ya-tina- innahu- huwas sami-'ul bashi-ru, artinya:
-- Mahasuci Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari al-Masjid al-Haram ke al-Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan sebahagian dari tanda-tanda Kebesaran Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Kalimah Subhana pada permulaan ayat menunjukkan bahwa peristiwa Isra adalah proses yang mentakjubkan, bukan proses 'alamiyah yang normal. Jika pengertian Isra dipersempit menjadi sekadar perjalanan di atas bumi, maka tanda-tanda apa yang mentakjubkan yang disaksikan RasuluLlah SAW. Dalam sekadar jarak-tempuh antara Makkah dan Darussalam saja, tidaklah RasuluLlah SAW akan menyaksikan Ayat al Kubra, yaitu tanda-tanda Kebesaran yang mentakjubkan.
-- GhLBT ALRWM * FY ADNY ALARDh (S. ALRWM, 30:2-3), dibaca:
-- ghulbatir ru-m * fi- adnal ardhi, artinya:
-- telah dikalahkan bangsa Rumawi * di negeri yang terdekat
Ayat (30: 2-3) tersebut menunjuk pada kejadian sejarah, yaitu Hiraqla (575? - 641)M., Kaisar Rum (610 - 641)M. dikalahkan pasukannya di Chalcedon oleh pasukan Khosrau Parvez, Raja Sassan/Parsi (590 - 628)M. Chalcedon itu terletak di mulut Asia Kecil hanya dipisahkan oleh selat Bosporus dari ibu kota Kerajaan Rum, Konstantinopel. Jadi kalau kita ada di Makkah, maka Chalcedon lebih jauh letaknya dari Bayt al-Maqdis. Mengapa bagi Chalcedon yang lebih jauh dikatakan adna, terdekat, sedangkan Palestina yang lebih dekat dikatakan aqsha, terjauh? Itu artinya al-Masjid al-Aqsha dalam ayat (17:1) tidak di Palestina.
Di dalam matan Hadits mengenai Isra tidak dipakai istilah al-Masjid al-Aqsha untuk yang di Palestina melainkan Bayt al-Maqdis. Yaitu luas tanah yang sekarang dalam tembok berbentuk trapezium. Tembok utara berkururan 310 meter sejajar dengan tembok selatan 280 meter, tembok barat 480 meter di mana ada bagian yang disebut tembok Buraq tempat Nabi SAW menambatkan Buraq dan tembok timur 460 meter. Jadi Rasulullah diperjalankan malam oleh Allah dari al-Masjid al-Haram ke Bayt al-Maqdis tempat transit di atas permukaan bumi sehingga mempergunakan "mekanisme" transportasi, yaitu Buraq. Lalu dari tempat transit itu RasuluLlah keluar dari alam syahadah, yang bukan perjalanan angkasa luar, melainkan langsung menembus masuk alam ghaib, langit pertama s/d langit ketujuh, alam malakut, fawka malakut, fawka fawka malakut, dan Sidratul Muntaha, "tempat" sujud yang terjauh, Al-Masjid Al-Aqsha. Bayt Al-Mqadis yang juga disebut Haram Al-Syariyf(*) adalah "proyeksi" al-Masjid al-Aqsha di alam ghaib ke alam syahadah. Alhasil, bahwa sesungguhnya Mi'raj adalah bagian dari Isra: Dari Al-Masjid Al-Haram ke Al-Masjid Al-Aqsha via Bayt Al-Maqdis. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 3 Agustus 2008
------------------------------
(*)
Di kompleks yang disebut Bayt Al-Mqadis yang juga disebut Haram Al-Syariyf ini, terdapat beberapa bangunan, di antaranya Mesjid Al Aqsha dan Qubbat as-Sakhrah atau yang oleh orang Barat disebut Dome of the Rock atau Kubah Batu. Usaha membangun kembali kompleks itu baru ada setelah Yerusalem pada tahun 640 dibawah Khilafah pemerintahan Khalifah 'Umar ibn Khattab. Khalifah Abdul Malik bin Marwan mendirikan Qubbat as-Sakhrah. Bangunan indah berkubah emas tsb tidaklah difungsikan sebagai masjid, melainkan sebagai mashad, tempat suci untuk dilayati. Setahun sesudah itu, putra Abdul Malik, yaitu Al Walid mendirikan bangunan Mesjid Al Aqsha pada sudut tembok barat dgn tembok selatan. Dinding tembok disekeliling kompleks ini dipugar kembali, dan bagian luar dinding lama di sebelah barat diizinkan didatangi pemeluk Yahudi untuk berdoa pada hari-hari tertentu. Tempat ini kemudian disebut Dinding Ratapan, karena pemeluk Yahudi sering meratap di sana menangisi kehancuran rumah suci mereka, Haikal Sulaiman yang dihancurkan Kaisar Romawi Titus pada tahun 70 M, seperti disebutkan dalam Al-Quran ayat (17:7):....dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Dinding Ratapan oleh ummat Islam dinamakan Tembok Buraq, karena di sinilah Nabi Muhammad SAW menambatkan Buraq. Tinggi rata-rata kompleks Bayt Al-Maqdis di atas muka laut (sea level) sekitar 730 meter.