Dalam debat antar Caleg beberapa hari yang lalu di TV-One, Sitanggang dari Partai Persatuan Pembangunan, yang mengemukakan visi dan missi al akan memperjuangkan agar dimasukkan kedalam UU Agraria ketentuan Syari'ah dari Hadits RasuluLlah SAW jika ada pemilik lahan yang membiarkan lahannya itu menjadi lahan tidur selama dua tahun akan diambil oleh negara. Ini segera ditimpali oleh dua Caleg dari Partai Hanura dan Partai Damai Sejahtera dalam nuansa yang sama: Kalau semua diukur dengan standar syariah, kalau syariah direntang ke mana-mana, kita akan hidup dalam negara teokrasi.
Sayang sekali Sitanggang tidak sempat menjawab dengan tuntas karena jatah waktu untuknya telah habis. Untuk itu sesuai Bidal Melayu Lama: Gayung bersambut, kata berjawab, saya menyambut gayung kedua Caleg itu (yang kelihatannya sangat alergi dengan kata Syari'ah). Tidak ada kriteria (=standar, ukuran, patokan dan norma) yang terbaik dan tersehat bagi akal-sehat untuk menentukan benar-tidaknya suatu substansi selain kriteria yang ditetapkan oleh Allah. Itulah keyakinan ummat Islam bahwa Al-Quran dan Al-Hadits bukan hanya sekadar sebagai objek bahan diskusi dan perdebatan, melainkan sebagai sumber pengetahuan dan petunjuk. Rupanya kedua Caleg tsb tidak menghayati ujar-ujar Bhinneka Tunggal Ika. Kemukakanlah dari sumber agama Kristiani bagi PDS ataupun dari ideologi yang dianut P-Hanura masing-masing untuk diperjuangkan menjadi UU demi kesejahteraan rakyat.
Sekarang ini sedang sengit-sengitnya kampanye menjual konsep Ekonomi Kerakyatan. Ini memang wajar dan masuk akal melihat kegagalan ekonomi kapitalistik. Ekonomi berurusan dengan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang terbatas, karena terbatasnya sumber daya alam. Namun keinginan manusia tidak terbatas dan inilah menjadi penyebab timbulnya problema ekonomi. Ekonomi liberal berorientasi pada pemenuhan keinginan manusia yang tidak terbatas itu. Roda ekonomi liberal berputar dengan keinginan hawa nafsu manusia sebagai motor penggeraknya. Konsekwensinya, karena keinginan manusia tak kenal batas, roda ekonomi harus terus berputar kencang dan semakin kencang mengejar angka pertumbuhan. Produksi dan konsumsi terus dipacu melahirkan konsumerisme, budaya belanja di luar kebutuhan, yang terus dipupuk oleh para produsen untuk mencari keuntungan hingga ke tingkat hedonisme. Sebagian besar peredaran uang di dunia ini berada dalam bisnis entertainment (hiburan) bahkan bursa seks dan bandar narkoba. Sangat kontras dengan masih besarnya populasi manusia yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan dan kemelaratan. Industrialisasi mengganas menjadi industrialisme yang mengeksploitasi sumber daya alam secara rakus, yang menuntut modal yang sangat besar sehingga melahirkan kapitalisme. Berhubung industrialisme dan kapitalisme tidak juga cukup untuk terus menambah kencang laju pertumbuhan ekonomi, maka mereka pun menempuh jalur primitif imperialisme. Itulah makna "war for oil" yang secara implisit digelar oleh Amerika, yang menjadi kuda tunggang Yahudi, sang sutradara ekonomi kapitalistik liberal, yang sekarang ini mengalami nasib bermuram durja. Keinginan manusia itu dalam kegiatan produksi itu harus dibatasi oleh Syari'ah seperti halal dan haram, qana'ah (pola hidup sederhana), dan shadaqah (memberi barang dan jasa). Sehingga dalam kehidupan yang dikehendaki Syari'ah , roda ekonomi dalam kegiatan produksi berputar dengan stabil dan harmonis. Bila lambat tidak sampai mogok, bila cepat tidak ngebut. Yang lebih penting lagi tidak merusak tatanan alam dan kemanusiaan. Ekonomi Syari'ah berdampak positif untuk menahan lajunya industri yang berbau maksiyat, karena pengusaha yang bergiat dalam bisnis berbau maksiyat itu, tidak akan diterima menjadi nasabah dari bank Syari'ah
Distribusi (penyaluran barang dan jasa) menurut Syari'ah terdiri dari tiga mekanisme yakni pemberian, pertukaran dan peminjaman. Mekanisme "pemberian" harus berlangsung satu arah (dari si pemberi kepada yang diberi) tanpa si pemberi mengharap sesuatu dari yang diberi (hanya mengharap pahala dari Allah). Demikian pula halnya mekanisme "peminjaman", bedanya di sini tidak terjadi perubahan status kepemilikan. Pemberi pinjaman tidak boleh mengambil dan mengharap imbalan barang/jasa sekecil apapun dari orang yang diberi pinjaman, karena itulah yang dinamakan riba. Kedua mekanisme distribusi tersebut (pemberian dan peminjaman) sangat digalakkan oleh Syari'ah. Demikin pula Syari'ah sangat menggalakkan jual-beli dan perdagangan (mekanisme "pertukaran"). Bagaimana mungkin seseorang bisa memberi dan meminjamkan kalau dia tidak memiliki kelebihan harta yang didapat lewat bekerja dan berniaga? Jadi antara pertukaran, pemberian dan peminjaman berjalan secara seimbang dan harmonis. Sedang distribusi dalam ekonomi liberal lebih berorientasi pada bisnis perdagangan. Sampai-sampai lahan mekanisme pemberian dan peminjaman pun dicaplok dan dimasukkannya ke dalam mesin perdagangan untuk menghasilkan uang. Itulah sistim riba!
-- ALDzYN YAaKLWN ALRBWA LA YQWMWN ALA KMA YQWM ALDzY YTKhBThH ALSyYTHN MN ALMS DzLK BANHM QALWA ANMA ALBY'A MTsL ALRBWA WAhL ALLH ALBY'A WhRM ALRBWA (S. ALBQRt, 2:275), dibaca:
-- alladzi-na ya'kulu-nar riba- la- yaqu-mu-na illa- kama- yqu-mul ladzi- yatakhabbathuhusy syaitha-nu minal massi dza-lika biannahum qa-lu- innamal bai'u mitslur riba- wa ahalla Lla-hul bai'a wa harramar riba-, artinya:
-- yaitu orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata : sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Kita belum tahu itu Ekonomi Kerakyatan yang santer dijual sekarang, maka kita bertanya: "Ekonomi Kerakyatan Apa Kriterianya?"
WaLlahu a'lamu bishshawab.
***
Makassar, 29 Maret 2009
29 Maret 2009
[+/-] |
867. Ekonomi Kerakyatan Apa Kriterianya? |
22 Maret 2009
[+/-] |
866. Setelah Demam Membara Berlalu |
"Islam bukan saja sekadar sistem ritual, sebagaimana difahamkan secara sekuler, melainkan Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual, karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik, ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, bangsa-antarbangsa, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu."
***
Setelah demam membara mulai mendingin perihal kunjungan Menlu AS Hillary Rodham Clinton ke Indonesia pertengahan Februari baru baru ini, barulah tampak dengan jelas sebuah kalimat di antara pernyataan Nyonya Clinton ketika melakukan konferensi pers di depan ratusan wartawan di Deplu Pejambon. Yang saya maksud dengan demam membara antara lain seperti jubir Presiden bidang luar negeri, yang dengan bangganya menyatakan bahwa Indonesia mendapatkan posisi terhormat dan sangat penting bagi Amerika saat ini, dilihat dari route yang dipilih Nyonya Clinton dari jepang langsung ke Indonesia, negara Asia kedua yang dikunjungi oleh seorang menlu AS yang biasanya lebih dahulu mengunjungi Eropa. Bagitu juga umumnya media massa indonesia, yang menjadikan Hillary Clinton sebagai tamu terhormat, seperti menyambut George "War" Bush tempo hati. Bahkan diundang ke acara hiburan remaja, agar remaja indonesia terkagum kagum dengan sosok Hillary Clinton. Begitu juga komunitas LSM komprador kapitalis liberal, mereka dengan bangga dan jadi sok penting hanya karena diundang makan malam oleh Hillary Clinton di gedung Arsip Nasional. Dan yang saya maksud dengan kalimat di antara pernyataan Nyonya Clinton, yaitu: "terus menjadikan Indonesia sebagai kawasan atau tempat berdagang yang nyaman."
Nyaman bermakna tidak lain dari mempertahankan exxon mobil di Blok Cepu dan Natuna, Freeport di Papua, dan puluhan perusahaan AS lainnya yang telah mengeruk kekayaan Indonesia dan diangkut ke AS, dimana keuntungan perusahaan tersebut digunakan untuk membiayai negara Zionis Yahudi dalam memerangi Palestina khususnya dan memerangi dunia Islam pada umumnya, Afghanistan dan Iraq.
***
Bulan November 41 tahun lalu, satu tim ekonomi pergi ke Swiss. Mereka itu terdiri dari Prof. Sadli, Prof. Soemitro Djoyohadikusumo, dan sejumlah profesor ekonomi lulusan Berkeley University AS yang dikenal sebagai "Berkeley Mafia", mereka menggelar pertemuan dengan sejumlah konglomerat Yahudi dunia yang dipimpin Rockefeller. Di Swiss, sebagaimana bisa dilihat dari film dokumenter karya John Pilger berjudul “The New Ruler of the World" yang bisa didownload di situs youtube, tim ekonomi ‘Berkeley Mafia’ ini menggadaikan seluruh kekayaan alam negeri ini ke hadapan Rockefeler cs. Dengan seenak perutnya, mereka mengkavling-kavling bumi Nusantara dan memberikannya kepada pengusaha-pengusaha Yahudi tersebut. Gunung emas di Papua diserahkan kepada Freeport, ladang minyak di Aceh kepada Exxon, dan sebagainya. Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) tahun 1967 pun dirancang di Swiss, menuruti kehendak para pengusaha Yahudi tersebut. Sampai detik ini, pengerukan atas seluruh kekayaan alam negeri ini masih saja terus berjalan dan dikerjakan dengan sangat leluasa oleh berbagai korporasi Yahudi Dunia. Hasilnya bisa kita lihat di mana-mana: angka kemiskinan di negeri ini kian membengkak, kian banyak anak putus sekolah, kian banyak anak-anak kecil berkeliaran di jalan-jalan raya, kian banyak yang putus asa dan bunuh diri, kian banyak kriminalitas, kian banyak kasus-kasus korupsi, dan sederet lagi fakta-fakta tak terbantahkan. "Berkeley Mafia" adalah dalang dari semua ini.
Mana ada pada waktu demam membara itu politisi Indonesia, apalagi kalangan LSM komprador yang mengkritisi agenda dan misi yang dibawa oleh Nyonya Clinton ini. Mana ada satu orangpun yang mempersoalkan "hidden agenda" nyonya Clinton untuk kepentingan bisnis perusahaan AS. Sekarang ini sedang sengitnya demam kampanye, jangan terpesona oleh janji-janji politik. Perlu diperhatikan dalam memilih Parpol, Caleg, atau pun Capres, jangan pilih yang hanya jadi antek perusahaan/pemerintah asing.
Harta benda dan kekayaan alam kita, yang seharusnya menjadi kehormatan dan kemuliaan kita, telah dikeruk, atas nama privatisasi, konsesi, kontrak karya, penanaman modal asing, dan berbagai dalih lain yang menunjukkan ketidakberdayaan dan kehinaan kita. Padahal, harta-harta itu merupakan kehormatan dan kemuliaan yang harus kita pertahankan. Rasulullah saw telah berwasiat di dalam khutbah 'Arafah beliau: "Wahai para manusia, sesungguhnya, darah-darah kalian dan harta-harta kalian merupakan kemuliaan bagi kalian, sebagaimana kemuliaan hari kalian ini, di bulan dan di negeri kalian ini." (HR Muslim dari Jâbir).
WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 22 Maret 2009
15 Maret 2009
[+/-] |
865. Alat Kontrol Sistem Kelipatan 19 Dapat Juga Dipakai Untuk Nomor Surah |
"Islam bukan saja sekadar sistem ritual, sebagaimana difahamkan secara sekuler, melainkan Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual, karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik, ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, bangsa-antarbangsa, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu."
***
Pemberian nama dan susunan Surah dan ayat adalah atas petunjuk Allah SWT. Setiap turun ayat, Nabi SAW menginstrusikan kepada para penulis wahyu, supaya ayat itu diletakkan dalam Surah yang ditunjukkan Nabi SAW, dengan urutannya ayat tersebut dalam Surah bersangkutan. Daftar di bawah diambil dari kitab al-Fihrist karangan al Nadim yang memperlihatkan mushhaf yang susunan / nomor Surah yang "berbeda" dari Ubay bin Ka'ab dan Ibnu Mas'ud dengan Mishhaf 'Utsmaniy. Ubay bin Ka'ab juga dikenal sebagai Abu Mundzir ("ayah Mundzir"), adalah kaum Anshar yang berasal dari Banu Khazraj dan merupakan salah seorang dari Yathrib (Madinah) yang pertama-tama menerima Islam dan melakukan bai'at kepada Nabi Muhammad SAW di Aqabah, sebelum peristiwa hijrah. Beliau turut mengambil bagian dalam Perang Badr dan peperangan lain sesudahnya. Abdullah bin Mas'ud juga dikenal dengan nama Ibnu Mas'ud, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terdahulu dalam memeluk Islam. Beliau memiliki kepandaian dan pengetahuan yang mendalam tentang Islam. Beliau memperoleh umur yang panjang dan hidup hingga masa Khalifah 'Utsman bin Affan dan meninggal yang disebabkan usia yang lanjut.
Mushhaf 'Utsmaniy:
- Al~Faatihah,
- Al~Baqarah,
- Ali 'Imraan.
- An~Nisaa',
- Al~Maaidah
- Al~An'aam,
- Al~A'raaf,
- Al~Anfaal,
- At~Tawbah,
- Yuwnus
- Al~Faatihah,
- Al~Baqarah.
- An~Nisaa'
- Ali 'Imraan
- Al~An'aam
- Al~A'raaf
- Al~Maaidah
- Yuwnus
- Al~Anfaal
- At~Tawbah
Ibnu Mas'ud
- Al~Baqarah
- An~Nisaa
- Ali 'Imraan
- Al~A'raaf
- Al~An'aam
- Al~Maaidah
- Yuwnus
- At~Tawbah
- An~Nahl
- Huwd
Al-Nadim dalam bukunya tersebut menyatakan bahwa: "Tak ada satu dari mereka yang hidup sejaman dengan Ibnu Mas'ud menyebut mushhaf yang dimilikinya memuat susunan Surah yang berlainan. Isu itu muncul kepermukaan setelah kedua beliau itu wafat." Seterusnya an Nadim menyebutkan bahwa secara pribadi, ia pernah melihat beberapa mushhaf yang dikaitkan dengan kedua sahabat itu, akan tetapi tidak pernah melihat dua naskah dari masing-masingnya yang mirip satu dengan yang lainnya, tetapi karena bin Shahdan dianggap punya wewenang keilmuan yang cukup terpandang maka an Nadim memutuskan untuk mengutipnya dalam bukunya.
Orientalis (antara lain Arthur Jeffery) memanfaatkan Al-Fatihah yang tidak ada dalam mushhaf Ibnu Mas'ud, sebagai kritik atas Mushhaf 'Utsmaniy, bahkan lebih hebat lagi Al-Fatihah bukan bagian dari Al-Quran. Ini pendapat Arthur Jeffery: The Fatiha was not included in the codex of Ibn Mas'ud. The Fatiha of the Koran bears on its face evidence that it was not originally part of the text, but was a prayer composed to be placed at the head of the assembled volume, to be recited before reading the book, a custom not unfamiliar to us from other sacred books of the Near East.
Alat kontrol keterkaitan matematis sistem kelipatan 19, segera dengan telak menampar Arthur Jeffery.
-- 'ALAYHA TS'At 'AsyR (S. ALMDTfR, 74:30), dibaca:
--. 'alaiha- tis'ata 'asyara. Artinya:
-- padanya 19.
Kalau S. Al-Fatihah bukan bagian dari Al Quran maka jumlah Surah cuma 113, angka ini bukan sistem kelipatan 19
***
Alat kontrol keterkaitan matematis sistem kelipatan 19, juga dapat dipakai sebagai mekanisme untuk mengontrol susunan / nomor Surah:
Ada keterkaitan antara Surah 9 (S. At-Tawbah) dengan Surah 27 (S. An-Naml). Surah ke-9 tidak mengandung Basmalah (Bismiilla-hirrahma-nirrahiym), namun ini ditebus oleh Surah ke-27 yang mempunyai dua Basmalah , yaitu pada permulaan Surah dan dalam ayat 30. Dua kali mekanisme sistem konrol bekerja pada nomor Surah:
Pertama, nomor Surah 27 dikontrol oleh: 27 + 30 = 57 = 3 x 19
Kedua, hubungan Surah 9 dengan Surah 27, dikontrol oleh deret 9 sampai dengan 27 => (9+10+11+12+........+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 = 18 x 19.
Jadi dalam daftar di atas hanya S. At-Tawbah dengan nomor urut 9 yang lolos dalam mekanisme konrol keterkaitan matematis sistem kelipatan 19. Namun itu tidak berarti bahwa Ubay bin Ka'ab dan ibn Mas'ud yang salah, melainkan periwayatan itu rantai sanadnya (urutan orang-orang yang meriwayatkan dari siapa kepada siapa) itu yang tertolak. Alhasil, susunan Surah dalam mushhaf kedua sahabat itu palsu. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 15 Maret 2009
8 Maret 2009
[+/-] |
864. Bunga Mawar Merah di Langit |
Setelah saya pertimbangkan dengan konsekwensi memperpendek uraian seperti biasanya, akhirnya saya putuskan mulai Seri 863 memenuhi saran supaya Serial WAHYU DAN AKAL – IMAN DAN ILMU selalu dibuka dengan Kulsam (kuliah satu menit) seperti termaktub dalam Seri 860, namun hanya separuh dari Kulsam tsb.
"Islam bukan saja sekadar sistem ritual, sebagaimana difahamkan secara sekuler, melainkan Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual, karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik, ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, bangsa-antarbangsa, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu."
***
Selama ini kita sibuk melihat hiruk-pikuk di atas permukaan bumi dari "war on Gaza" hingga tebar pesona tebaran baliho. Maka elok pulalah kiranya kita menyempatkan diri melihat ke atas bola langit. Firman Allah:
FADzA ANSyQT ALSMAa FAKA-NAT WRDt KALDHAN (S. ALRhMN, 55:37), dibaca:
-- faidzan syaqqatis sama-u faka-nat wardatan kaddiha-n. arrinya:
-- Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi (seperti) mawar merah seperti (kilapan) minyak (When the sky is torn apart, so it was (like) a red rose, like ointment)The Cats Eye Nebula
This picture of the "Cat's Eye Nebula," taken on September 18, 1994, by the NASA Hubble Space Telescope is officially referred to as NGC 6543. Estimated to be 1,000 years old, the nebula is an exploding star 3,000 light-years away in the northern constellation Draco.
Sains itu ada dua jenis. Pertama yang hasilnya sudah final, seperti misalnya rumus kimia air H2O, fotosintesis oleh zat hijau pohon, akan tetap demikian tidak akan berubah lagi bagaimanapun perkembangan sains. Kedua yang hasilnya belum final, masih spekulatff, dan masih akan tetap berubah dalam perkembangan sains. Sains jenis yang pertama dapat dipakai sebagai ilmu bantu untuk dapat memahami dengan baik beberapa ayat Al-Quran. Sedangkan jenis sains yang kedua sama sekali tidak boleh dijadikan ilmu bantu. Dalam hal yang pertama Al-Quran masih dapat dipakai untuk mengoreksi yaitu istilah ilimyah khlorophyl, zat hijau daun dari bahasa Yunani, Kholoros = hijau, Phyllon = daun. Butir-butir pembawa zat warna hijau di dalam inti sel yang berperan dalam proses fotosintesis tidak terdapat hanya dalam daun saja, melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon asal masih berwarna hijau, mulai akar yang tersembul asal masih hijau, dari batang asal masih hijau, cabang asal masih hijau, ranting, daun, sampai ke pucuk serta buah yang masih hijau. Istilah Al-Quran "zat hijau pohon" dalam S. Yasisn 36:80, ALSyJR ALAKhdHR (dibaca: asysyajarul akhdhar) mengoreksi istilah ilmiyah zat hijau daun tersebut.
Hasil foto The Cats Eye Nebula dari NASA Hubble Space Telescope di atas itu termasuk jenis hasil sains yang pertama. Untuk itu dapat dijadikan ilmu bantu dalam hal memahamkan S. Al-Rahman, 55:37. Sebelum 18 September 1994 ayat 55:37 diterma dengan iman, sedangkan sesudahnya kepuasan intelektual terpenuhi pula dengan menyaksikan foto itu, sehingga tercapailah apa yang disebutkan Nabi Ibrahim AS LYTHMaN QLBY (S. Al-Baqarah 2:260 dibaca: liyathmainna qalbi-) , mencapai Nafs Muthmainnah, jiwa yang tenang.
Dari situs Answering Islam Home Page ada nada sinis dari Jochen Katz spb: Apparently, these Muslims have adjusted the translation to fit the image.
Dalam perpustakaan pribadi saya, ada bukunya Muhammad Mamaduke Pickthall "The Meaning of The Glorious Koran," Published by The New America Library, 1st Printing, September 1953 menterjemahkan ayat (55:37) spb: And when the heaven splitteth asunder and becometh rosy like red hide.
Itu Cat's Eye Nebula, yang betul-betul bentuknya seperti bunga mawar merah, difoto September 1994. Muhammad Mamaduke Pickthall sudah bilang rosy like red hide pada September 1953. Lalu itu si Jochen Katz bilang these Muslims (termasuk Pickthall tentunya -HMNA-) have adjusted the translation to fit the image. Bagaimana bisa jadi Pikthall dituduh menyesuaikan tulisannya yang 1994 - 1953 = 41 tahun lebih dahulu dari "Cat's Eye Nebula," yang difoto oleh NASA Hubble Space Telescope. Ada-ada saja.
Sebenarnya Al-Quran mengoreksi pula istilah ilmiyah The Cats Eye Nebula menjadi "Oily Red Rose Nebula." Saya ajukan pertanyaan kepada yang berpikir sekuler (tidak mengindahkan sumber informasi dari wahyu dalam sains), bagaimana bisa Rose Nebula telah disebutkan 14-abad yang lalu. Maka jawabannya tak bisa lain, selain dari jawaban ini: "Itulah Wahyu dari Allah SWT yang menyatakan mu'jizat Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Quran. Mu'jizat tersebut, yaitu Al-Quran dapat disaksikan oleh setiap orang di segala tempat dan disetiap waktu."
WaLlahu a'lamu bisshawab
***
Makassar, 8 Maret 2009
1 Maret 2009
[+/-] |
863. Gaza Pasca Pemilu Negara Zionis Yahudi |
Saya mendapat beberapa telepon dan juga dari bisikan dalam dialog bulanan IMMIM yang bertemakan "Fatwa Ulama" pada 21 Februari 2009, supaya Serial WAHYU DAN AKAL – IMAN DAN ILMU selalu dibuka dengan Kulsam (kuliah satu menit) seperti termaktub dalam Seri 860. Setelah saya pertimbangkan dengan konsekwensi memperpendek uraian seperti biasanya, akhirnya saya putuskan untuk memenuhi saran itu, namun hanya separuh dari Kulsam tsb.
"Islam bukan saja sekadar sistem ritual, sebagaimana difahamkan secara sekuler, melainkan Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual, karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik, ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, bangsa-antarbangsa, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu."
***
Pemimpin sayap kanan Benjamin Netanyahu telah menerima mandat untuk membentuk pemerintahan baru negara Zionis itu dan segera menyerukan koalisi persatuan nasional yang menyeluruh dengan mitra-mitra tengah dan kiri. Partai politik Netanyahu, Likud, penganut garis keras dalam politik negara Zionis Yahudi. Ini artinya bahwa kebijakan Zionis sedang berubah dari buruk menjadi lebih buruk lagi. Apa benar begitu ?
Benjamin Netanyahu niscaya akan mempetimbangkan kegagalan Angkatan Perangnya dalam "War on Gaza", sebagaimana negara Zionis itu setelah merasakan perlawanan Hizbullah yang membungkamkan meriam tank-tank Ma'rev di Lubnan pada 2006, sehingga terpaksa mengakui bahwa Hizbullah di Lubnan tidak bisa dibasmi. Invasi biadab dan bengis terhadap wilayah kecil dan berpenduduk padat menunjukkan kekejaman militer Zionis Yahudi penjahat perang. Walau negara Zionis Yahudi gembar-gembor menyatakan tindakannya benar, Hamas yang selama ini menjadi sorotan komunitas internasional, korban sipil membawa negara Zionis Yahudi, bukan Hamas, sebagai sorotan opini dunia. Negara Zionis Yahudi itu tidak siap bahkan tidak mampu membayar harga kutukan dunia internasional. Tujuan negara Zionis Yahudi untuk menggulingkan Pemerintahan Ismail Haniyeh tidak berhasil dalam invasi biadab dan bengis "War on Gaza", bahkan Hamas yang telah memenangkan Pemilu kedudukannya bertambah kokoh di mata rakyat Palestina, dan tidak akan terpengaruh oleh berita bahwa Amerika Serikat sebagai sekutu negara Zionis Yahudi akan menyumbang lebih dari USD 900 juta (sekitar Rp 10,3 triliun) untuk pembangunan kembali Gaza. Tak pelak lagi ini untuk memisahkan Hamas dari hati rakyat Palestina utamanya di Gaza. Ini dapat dilihat di situs msnbc.msn.com. "The money will be channeled through U.N. and other bodies and will not be distributed via the militant group Hamas, which rules Gaza." (Dana itu akan disalurkan melalui PBB dan badan-badan lainnya, dan tidak akan didistribusikan via kelompok militant Hamas yang memerintah Gaza) . Semua petinggi negara Zionis Yahudi sedang bimbang akan bentuk perubahan yang dijanjikan Obama. Akankah Amerika menjalankan politik luar negeri baru yang lebih menguntungkan bagi Amerika sendiri ketimbang negara Zionis Yahudi , atau melanjutkan politik luar negeri dengan lagu lama ? Para petinggi negara Zionis Yahudi merasa bimbang akan kebijakan-kebijakan Obama yang dalam kampanyenya mengusung kalimat Change! Dan salah satu change tersebut pendekatan yang berbeda terhadap negara Zionis Yahudi dan Islam. Obama yang leluhurnya di Kenya adalah Muslim, niscaya punya perspektif yang berbeda dengan Bush dalam melihat persoalan negara Zionis Yahudi dan Islam. Hal ini semua merupakan pula monyet di punggung bagi Benjamin Netanyahu.
Ketangguhan al-Muqawwamah yang diperlihatkan Hamas (Harakah al-Muqawwamah al-Islaamiyyah, Gerakan Perlawanan Islam, Islamic Resistance Movement) dalam "War on Gaza", di mana negara Zionis itu tidak berhasil membungkamkan roket Hamas, sehingga Hamas masih dengan mudah melepas misil Qassam ke negara Zionis Yahudi. Itu merupakan sebuah pelajaran paling telak bagi sang agresor. Hal tersebut tak dapat dipungkiri menjadi tekanan untuk mendapatkan konsesi baru dari Israel dan Mesir. Konsesi ini berupa jaminan memperoleh sebuah tatanan keamanan, pembukaan perbatasan Gaza, termasuk perbatasan Rafah yang dikontrol Mesir, pelepasan tahanan Hamas di Mesir, penghentian operasi Israel terhadap aktivis Hamas di Tepi Barat, dan hak membela diri dengan misil Qassam bila Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Kita titipkan kepada Hamas Firman Allah SWT:
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN ANKNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 3:139), dibaca:
-- wa la- tahinu- wala- tahzanu- wantumul a'lawna ingkuntum mu'mini-n, artinya:
-- janganlah (merasa) terhina, janganlah berduka-cita, kamu orang-orang lebih tinggi (di sisi Allah), jika kamu beriman.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 1 Maret 2009