1 November 2009

895. Rupanya Thaliban Ikut Jejak Hizbullah Memenangkan Perang

Washington, (ANTARA News) - Dalam suatu tindakan yang tak diumumkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengirimkan 13.000 tentara tambahan AS ke Afghanistan, dari 21.000 yang dia umumkan Maret lalu, kata surat kabar The Washington Post dalam laporannya Senin. Pasukan tambahan tersebut terutama pasukan pendukung kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip dari AFP. Dengan tambahan tersebut, jumlah tentara yang disetujui dikirim Obama ke negara yang dilanda perang itu mencapai 34.000 orang. Surat kabar itu mencatat bahwa jumlah maksimal anggota petugas AS yang diperkirakan di Afghanistan pada akhir tahun ini, 68.000 orang. Pengiriman besar tentara pendukung itu tidak dipublikasikan oleh Pentagon dan Gedung Putih, di waktu lampau.

Penambahan pasukan itu oleh Obama, insya-Allah akan sia-sia saja. Arang habis besi binasa. Mengapa?
Pertama, kita lihat apa yang terjadi di Lubnan (Libanon) beberapa tahun silam. Setelah serangan udara atas kubu milisi Hizbullah, dan Israel mengira milisi Hizbullah sudah menjadi makanan empuk bagi pasukan elit Israel, Brigade Golani, menyerbu Bent Jubail, sebuah wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis Hizbullah di Lubnan. Ketika ada tanda bahaya bahwa tentara Israel menyerbu, maka milisi Hizbullah berlarian secepat kilat menyongsong kedatangan tentara Zionis. Hal ini membuat kaget Brigade Golani, yang Kopassusnya Israel kabur secepatnya, Tentara elit Israel dari Brigade Golani ini dikepung gerilyawan Hizbullah di sebuah rumah sakit di Lubnan. Saat itu malam hari dan gelap gulita. Diam-diam dari atas heli Apache yang mengaktifkan sistem senyap, sehingga sama sekali tidak mengeluarkan suara, puluhan personel tentara Israel turun lewat tali yang dijulurkan ke bawah. Mereka segera mendobrak rumah sakit untuk mencari orang-orang Hizbullah yang bersembunyi di lokasi ini. Hanya saja, tentara Israel ini tidak tahu bahwa kontra-spionase yang dijalankan Hizbullah jauh lebih cerdik. Rencana pasukan elit ini sudah bocor sehingga rumah sakit tersebut telah dikosongkan. Bahkan di sekitar rumah sakit sejumlah milisi Hizbullah telah mengepung lokasi tersebut. Jadilah malam itu bagaikan neraka bagi tentara elit Israel ini. Mereka menjadi sasaran empuk rentetan tembakan yang dilakukan milisi Hizbullah dari segala penjuru. Banyak yang tewas bersimbah darah. Sejak kejadian di rumah sakit itu, tidak pernah lagi Brigade Golani melakukan serbuan besar-besaran dan sendirian." Maka umat Islam seharusnya jangan pernah termakan klaim-klaim palsu yang sengaja disebarluaskan media-media Zionis. Mereka bukan kaum yang hebat. Mereka itu pengecut, jadi kita jangan sampai menderita rendah diri di hadapan mereka.

Kedua, kemudian kita lihat situasi perang Afghanistan dewasa ini.
http://english.aljazeera.net/news/europe/2009/10/20091015115621410622.html
The Times newspaper reported on Thursday, October 15, 2009 that Italy's secret services paid the Taliban "tens of thousands of dollars" to keep the Sarobi area in Afghanistan safe for its troops, but did not tell Nato allies about the deal. It said US intelligence officials had discovered through intercepted phone conversations that the Italians had been buying off fighters in Herat province, western Afghanistan. (Surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa aparat intelijen Italia telah membayar puluhan ribu dolar kepada Thaliban tanpa setahu pasukan Nato lainnya untuk tetap menjaga ketenangan di wilayah Sarobi, dimana pasukan Italia itu ditempatkan. Intelijen AS yang menangkap pembicaraan telepon mengenai uang keamanan puluhan ribu dolar kepada Thaliban tsb)

Berita tersebut mengungkap fakta terpuruknya "legiun asing" pasukan NATO yang terkapar di Afghanistan, tenggelam dalam lumpur kehinaan membayar "jizyah" (pajak keamanan) kepada Thaliban, walaupun legiun asing itu memiliki senjata canggih, terbaru, dan termodern, serta menguasai teknik perang dengan baik. Di Afghanistan ternyata di belakang senjata itu bercokol para pengecut yang telah hilang semangat melawan Thaliban. Belum pernah terukir dalam sejarah tentang pasukan pendudukan yang justru membayar jizyah untuk orang-orang yang wilayahnya mereka duduki.

Berita itupun mengungkapkan fakta sampai sejauh mana loyalitas anggota legiun asing itu kepada Amerika dan kebijakannya. Maka penambahan pasukan itu oleh Obama, insya-Allah akan sia-sia saja, arang habis besi binasa. Rupanya Thaliban insya-Allah akan memenangkan perang. Apa yang ditunjukkan oleh ketangguhan mujahidin Thaliban menghadapi legiun asing, yang setangguh mujahidin Hizbullah menghadapi Brigade Golani, sungguh-sungguh menjadikan kita tepekur akan kebenaran Firman Allah:
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN ANKNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 3:139), dibaca:
-- wala- tahinu- wala- tahzanu- waantumul a'lawna ingkuntum mu'mini-n, artinya:
-- Janganlah kamu lemah, dan janganlah kamu risau, kamu lebih unggul jika kamu beriman. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 1 November 2009