8 Agustus 1999

384. Skenario Adam, Hawa dan Iblis dalam Jannah, Apa itu Makan Buah Larangan?

Firman Allah: WQLNA YAADM ASKN ANT WZWJK ALJNt WKLA MNHA RGHDA hYTS SY^TMA WLA TQRBA HDZH ALSYJRt FTKWNA MN ALZHLMYN * FAZLHMA ALSYYTHN 'ANHA FAKHRJHMA MMA KANA FYH WQLNA AHBTHWA B'ADHKM LB'ADH MSTQR WMTA'A ALY hYN (S.ALBQRt, 2:35-36), dibaca: waqulna- ya-a-damus kun anta wazawjukal jannata wakula- minha- raghdan haytsu syi^tuma- wala- taqraba- ha-dzihisy syajarata fataku-na- minazh zha-limi-na * faazallahumasy syaytha-nu 'anha- faakhrajahuma- mimma- ka-na- fi-hi waqulnah bithu- ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fil ardhi mustaqarruw wamata-'un ila- hi-nin (s.albaqarah), artinya: Bersabda Kami, hai Adam tinggallah engkau bersama isteri engkau dalam jannah, dan makanlah buah-buahannya dengan senang menurut kehendakmu berdua, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon itu, nanti kamu berdua termasuk golongan yang aniaya * Kemudian keduanya diperdayakan oleh syaythan, sampai keduanya dikeluarkan dari (kesenangan) yang telah diperoleh keduanya. Bersabda Kami, Turunlah kamu (Adam, Hawa, Iblis) sebagian kamu dengan yang lain bermusuh-musuhan; dan untukmu tempat kediaman di bumi dan kesenangan buat seketika (2:35-36).

Menjadi pemahaman umum yang ditimba dari Israiliyat, bahwa Hawa merengek Adam supaya makan buah khuldi, karena hasutan provokator ulung, yaitu iblis. Patut diingatkan bahwa istilah buah khuldi adalah istilahnya iblis untuk mengelabui. Buah khuldi (Kha, Lam, Dal = kekal), artinya menurut tipuan iblis, kalau makan buah itu Adam dan Hawa akan kekal. Itulah sebabnya dalam judul di atas dipakai ungkapan "buah larangan". Cerita Israiliyat bahwa Hawa merengek Adam mengandung masalah gender. karena rengekan perempuan, laki-laki jadi terlibat. Padahal dari ayat [2:35-36] jelas kita dapat baca: Takrabaa, FaAzzalahumaa, FaKhrajahumaa, semuanya bentuk mutsanna (dual). Dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan: mufrad (singular), mutsanna (dual), jama' (plural), tidak seperti misalnya dalam bahasa Indo-Jerman, hanya mengenal dua tingkatan: enkelvoud (Belanda), singular (Inggris) dan meervoud (Bld), plural (Ing). Huwa - Humaa - Hum, hij - zij, he, they. Dengan pemakaian bentuk mutsanna itu artinya Adam dan Hawa paralel, tidak ada masalah gender.

Kalau kata perintah (al amr, imperative) Ihbithuw, itu bentuknya jama', artinya lebih dari dua, lalu siapakah itu selain dari Adam dan Hawa diperintahkan turun dari jannah? Itulah dia provokator iblis, artinya iblis ada di dalam jannah mengasut Adam dan Hawa. Bagaimana Iblis bisa ada di dalam jannah?, padahal iblis sudah diusir keluar dari jannah? Ini telah dibahas dalam Seri 240, yang berjudul: "Adam dan Hawa di Taman".

***

Apa makna makan buah larangan? Untuk itu elok kiranya melihat apa kata Injil. Bukan dari Injil yang empat dalam Perjanjian Baru, melainkan dari Injil Barnabas. Barnabas adalah salah seorang di antara 12 Hawariyyuwn (murid-murid setia pengikut Nabi Isa AS). Kutipan di bawah ini tidak ada dalam Perjanjian Lama, tidak ada dalam Perjanjian Baru, juga tidak ada dalam Al Quran. Dapatkah riwayat itu dijadikan maraji' (reference), padahal tidak ada dalam Al Quran? Sepanjang yang diriwayatkan oleh Injil Barnabas itu tidak bertentangan dengan Al Quran (bukan khurafat) dan tidak bertentangan dengan logika, maka mengapa tidak boleh dijadikan maraji'. Inilah dia kutipan itu:

And his disciples came to his side to listen to his words. Then said Jesus: "Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food forbidden of God in paradise, his flesh rebelled against his spirit; whereupon he sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having broken a piece of rock, he seized his flesh to cut it with the sharp edge of the stone; whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And he answered: 'I have sworn by God to cut it; I will never be a liar!' The angle showed him superfluity of his flesh and that he cut off. (The gospel of Barnabas: 23)."
(Dan para murid-muridnya datang di sampingnya untuk mendengarkan sabdanya. Kemudian Jesus bersabda: "Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan Tuhan dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya itu ia bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!' Dan setelah memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya untuk memotongnya dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu ia dilarang oleh malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah bersumpah atas nama Tuhan untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk menjadi pendusta.' Malaikat itu menunjukkan kepadanya daging kulupnya dan dia memotongnya). Dapatlah diambil kesimpulan bahwa ungkapan "makan buah larangan" adalah ungkapan penghalusan/pelembut (euphemism) untuk pengertian hubungan seksual.

Dan dari kutipan tersebut terungkaplah tiga hal:
-- Pertama, makan buah larangan maksudnya hubungan seksual,(*)
-- Kedua, bahwa "bersunat" memotong daging kulup sesungguhnya berasal dari kakek kita Nabi Adam
-- Ketiga, "Paradise" tempat Adam dan Hawa bersenang-senang letaknya di bumi ini, mana ada batu karang di surga. Berikut dikutip paragraf terakhir dari Seri 240, berjudul "Adam dan Hawa di Taman":

Walhasil jannah yang dimaksud tempat Adam dan Hawa bersenang-senang kemudian keduanya ditipu setan bukanlah dalam taman Firdaus, melainkan taman di tempat yang ketinggian di muka bumi ini. Ini dikuatkan oleh Nash, seperti telah dijelaskan di atas (kita ulangi sekali lagi), yaitu "habatha", dalam Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 74), Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 48) dan Banie Israil disuruh turun ke kota, go down town (S.Al Baqarah 61). Perintah Allah "Ihbithuw", kepada Adam, Sitti Hawa dan Iblis turun dalam pengertian topografis, dari dataran tinggi ke dataran rendah.
WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 8 Agustus 1999
---------------------------------------
(*)
Ibnu Abbas ramenafsirkan kata syajarah bukan dengan "pohon", tetapi "alkaram", kemuliaan, dalam penafiran lain, syajarah ini diartikan dengan "Sunbulatun", tumbuhan, bijian, atau sesuatu benih asal, boleh juga sperma, atau ovum, yakni sesuatu yang menyebabkan sesuatu itu bisa tumbuh dan berkembang biak.BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM