27 Agustus 1999

386. Injil Barnabas dan The Dead Sea Scrolls

Dalam Seri 384, edisi 15 Agustus 1999 saya membahas apa sesungguhnya makna Adam dan Hawa makan buah larangan (bukan buah khuldi, buah kekekalan, karena itu istilah Iblis untuk menipu) dengan merujuk pada Injil Barnabas. Sehubungan dengan itu maka pada hari Ahad itu juga sepenggal matahari naik, saya mendapat telepon dari seseorang yang tidak mau diketahui identitasnya. Dengan singkat ia berkata: "You jangan pakai reference Injil Barnabas, itu termasuk apocryph." "Ini dari siapa?", tanya saya lalu dijawab dengan gagang telepon yang ditutup. Sikap pengecut yang dimuntahkan secara vulgar ini, tentu saja saya tidak terima, lagi pula saya tidak mau dilarang-larang menuliskan apa yang saya yakini kebenarannya. Untuk itulah Seri 386 ini ditulis sebagai respons.

Adapun yang dimaksud dengan apocryph secara umum berarti beragam kitab-kitab keagamaan yang sumbernya tidak jelas, dan secara khusus sekelompok dari 14 kitab yang ditolak (not considered canonical). Dalam pandangan Nasrani Injil Barnabas dianggap apocryph oleh karena isinya bertentangan dengan keempat Injil dalam Perjanjian Baru. Barnabas adalah salah seorang di antara ke-12 hawariyyun yang mendapat tugas khusus dari Nabi 'Isa AS untuk menulis Injil.

-- "And Jesus turned himself to him who writeth, and said: 'See Barnabas, that by all means thou write my gospel concerning all that happened through my dwelling in the world'. " (B-221). "Dan 'Isa berpaling kepada dia yang menulis (maksudnya diri Barnabas) sambil berkata: 'Hai Barnabas betapapun juga kamu tuliskan Injil saya mengenai semua kejadian yang telah berlangsung dalam perteduhan saya di dunia ini'."

Dalam Injil Barnabas disebutkan bahwa yang ditangkap oleh tentara Romawi, kemudian disalib bukanlah Nabi 'Isa AS, melainkan Yudas Iscariot. Mari kita baca:
-- "When the soldiers with Yudas drew near to the place where Jesus was, Jesus heared the approach of many people. He withdrew into the house. And the eleven were sleeping. The holy angels came and take Jesus out by the window that looketh toward the South (B-215)." "Tatkala serdadu-serdadu itu bersama dengan Yudas mendekati tempat 'Isa berada, 'Isa mendengar banyak orang datang mendekat, ia menarik diri ke dalam rumah. Dan kesebelas orang (hawariyyun) sedang tidur. Malaikat-malaikat suci datang dan membawa 'Isa keluar melalui jendela yang menghadap ke Selatan."

Untuk menghemat ruangan selanjutnya hanya terjemahannya saja.
-- "Di depan semua (serdadu-serdadu) Yudas melesat masuk ke dalam ruang tempat 'Isa baru saja dibawa (malaikat-malaikat). Dan para hawariyyun sedang tidur. Dalam pada itu Tuhan bertindak secara mentakjubkan sedemikian rupa sehingga Yudas diserupakan seperti 'Isa dalam berbicara dan wajah. Serdadu-serdadu itu masuk lalu menangkap Yudas, sebab dalam segalanya ia serupa dengan 'Isa (B-216)."
-- "Demikianlah mereka membawanya ke bukit Calvary, dan di situ mereka menyalibnya dalam keadaan telanjang. Yudas sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa kecuali berteriak: 'Tuhan, mengapa Dikau menelantarkan saya' (B-217)."
'Isa menyahut sambil memeluk ibunya: 'Percayalah kepadaku ibu, sesungguhnya saya katakan kepadamu saya sama sekali tidak mati (B-218).

-- "Sesungguhnya saya katakan kepadamu, saya tidak mati melainkan Yudas si pengkhianat (B-221)."

***

Pada tepi barat Laut Mati, sekitar 12 km sebelah selatan Jericho terletak lembah Qamran. Dewasa ini tempat itu sunyi, hampa, hanya geletakan reruntuhan biara kaum Essene yang membisu. Namun dalam sejumlah gua yang tidak jauh dari reruntuhan itu didapatkan naskah-naskah kuno, yang disembunyikan secara cermat oleh kaum Essene. Di situlah naskah-naskah kuno itu tak tersentuh tangan-tangan manusia selama 2000 tahun. Karena terdiri atas gulungan-gulungan perkamen dan tembaga, naskah-naskah itu diberi bernama Dead Sea Scrolls (gulungan-gulungan Laut Mati, selanjutnya disingkat DSS). DSS di dapatkan dalam 11 buah gua, berturut-turut dalam tahun 1947, 1949, 1951, 1956.

Banyak yang menarik dari DSS tersebut, di antaranya kita kutip tulisan DR Charles Francis Potter dalam "The Lost Years of Jesus Revealed", dituliskan artinya saja: "Selama berabad-abad para terpelajar Kristen yang mengkaji Bijbel merasa heran di mana dan apa yang diperbuat 'Isa selama 18 tahun yang sunyi (18 silent years), di antara umur 12 dengan 30 tahun. Gulungan-gulungan yang mentakjubkan dan dramatis dari perpustakaan besar kaum Essene yang didapatkan dalam gua dekat Laut Mati pada akhirnya memberikan kepada kita jawabannya. Bahwa selama tahun-tahun yang hilang tersebut 'Isa adalah murid dari pendidikan kaum Essene ini."

Hal yang menarik adanya seorang tokoh dalam DSS yang bernama Teacher of Rightousness (Guru Kebenaran). Para sarjana (di antaranya Potter) mengaku adanya persamaan yang menyolok antara ajaran-ajaran Yesus dengan Guru Kebenaran. Namun para sarjana itu kebingungan, tidak mau mengatakan bahwa Guru Kebenaran itu adalah Yesus, karena Yesus mati disalib, sedangkan menururt Hymn dari DSS, Guru Kebenaran ini luput dari bahaya maut. Dituliskan terjemahannya saja: "Wahai Tuhanku, aku bersyukur kepada Engkau karena kasih Engkau selalu tertuju kepadaku. Engkau selamatkan jiwa si miskin ini dari bahaya maut. Mereka menghendaki supaya kumati terkutuk, untuk memenuhi permintaan orang-orang yang suka kepada kejahatan (DSS: Hymn 4). Penjelasan: yang dimaksud dengan mati terkutuk adalah mati di palang salib, karena bagi orang Yahudi, mati di palang salib itu adalah mati terkutuk.

Maka terjadi dilemma, mengatakan Yesus adalah Guru Kebenaran, berarti DSS termasuk dalam golongan apocryph, karena DSS tidak sesuai dengan keempat Injil dari Perjanjian Baru tentang kematian Yesus. Padahal DSS tak pernah dijamah manusia selama 2000 tahun, yang sumbernya lebih tua dari keempat penulis Injil dalam Perjanjian Baru. Jadi dalam hal ini keempat Injil dalam Perjanjian Baru itulah yang apocryph. Akan tetapi jika dikatakan DSS tidak apocryph, melainkan keempat Injil dalam Perjanjian Baru yang apocryph, berarti Yesus tidak mati disalib. Padahal peristiwa salib merupakan dasar theologi Nasrani: Yesus disalib untuk menebus dosa manusia, dosa warisan dari Adam dan tentang kebangkitan.

Apa kata Al Quran dalam hal ini?
-- WQWLHM ANA QTLNA ALMSHh 'ASY ABN MRYM RSWL ALLH WMA QTLWH WMA SHLBWH WLKN SYBH LHM (S. ALNSAa, 157), dibaca: Wa qawlihim inna- qatalnal masi-ha 'i-sabna maryama wa ma- qatalu-hu wa ma- shalabu-hu wala-kin syubbiha lahum (s. annisa-), artinya: Dan dikatakan mereka sesungguhnya kami telah membunuh al Masih 'Isa anak Maryam rasul Allah, mereka tidak membuhnya, tidak menyalibnya, melainkan disamarkan bagi mereka (4:157). WaLlahu a'lamu bishshsawa-b.

*** Makassar, 27 Agustus 1999